Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kemenkeu Raih Penghargaan MURI

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/11/2019 11:33
Kemenkeu Raih Penghargaan MURI
Menkeu Sri Mulyani.(ANTARA/HO/Abdurrahman)

KEMENTERIAN Keuangan meraih penghargaan Rekor Dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Program Kerelawanan Aparatur Sipil Negara (ASN) pertama di bidang Pengembangan Karakter untuk Siswa Sekolah Dasar (SD) melalui Kemenkeu Mengajar.

Penghargaan diberikan Manajer Operasional MURI, Andre Purwandono kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Sabtu (16/11).

Dari keterangan resmi yang diterima, Sabtu (16/11), Ani, sapaan karib Sri Mulyani mengapresiasi sukarelawan dan koordinator yang berdedikasi secara langsung pada kegiatan Kemenkeu Mengajar.

"Dengan begitu, Indonesia akan ikut seperti temanya bapak Presiden Indonesia, maju itu bukan mantra, itu adalag energi yang harus diciptakan dan digulirkan," kata Ani.

Selain itu, Ani juga menambahkan, gerakan Kemenkeu Mengajar telah memberikan warna baru dalam dunia pendidikan, khususnya dalam peningkatan pendidikan keuangan berupa pengenalan pajak.

Gerakan Kemenkeu Mengajar juga menjadi pemantik bagi seluruh jajaran Kemenkeu untuk meningkatkan kesadaran pentingnya sosialisasi masalah keuangan. Melalui gerakan itu pula diharapkan anak-anak yang diproyeksikan sebagai pemimpin bangsa itu dapat berhasil membawa Indonesia semakin maju di masa mendatang.

Tahun ini merupakan kali keempat Kemenkeu Mengajar dilakukan, secara keseluruhan, sebanyak 186 kota di 34 porvinsi dan lebih dari 500 sekolah dasar telah tersentuh gerakan tersebut.

Empat tahun berjalan, gerakan Kemenkeu Mengajar telah melibatkan lebih dari 10 ribu ASN Kemenkeu. Di 2018 dan 2019 Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan serta seluruh pejabat eselon I ikut terlibat di dalamnya.

"Saya berharap untuk tahun depan ada kalanya kegiatan ini makin massal, ekspresinya makin kreatif, dan dengan kekuatan sosial media mungkin kita bisa membuat suatu gerakan yaitu gerakan moral, gerakan kecintaan, gerakan solidaritas yang spontanitas berasal dari anda, dari hati anda, pikiran anda tanpa tadi pernah berpikir mengenai apakah ada motif dibaliknya, jadi motifnya itu genuine dan karena genuine power-nya gede banget," tutup mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya