Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga kembali Anjlok, Peternak Ayam Menjerit

(Ant/E-2)
30/8/2019 08:00
Harga kembali Anjlok, Peternak Ayam Menjerit
peternak ayam(MI/CIKWAN)

DALAM sepekan terakhir, peternak ayam kembali mengeluhkan anjloknya harga jual ayam hidup. Harga kembali anjlok setelah pemerintah menghentikan pemangkasan pasokan ayam.

"Persoalannya karena dihentikannya pemangkasan. Saat ini harga hancur-hancuran lagi, tepatnya sejak seminggu yang lalu," kata Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah, Pardjuni, di Solo, kemarin.

Ia menjelaskan penurunan harga sudah terjadi sejak jelang HUT RI pada 17 Agustus dan kondisinya terus berlangsung hingga saat ini. Harga jual ayam hidup untuk dalam kota berkisar Rp12.000 per kilogram (kg), sedangkan di luar kota Rp10.000/kg hidup. Harga tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan batas terendah harga acuan yang ditetapkan, Rp18.000/kg.

Terkait dengan hal itu, sejak Senin (26/8) lalu para pengurus Pinsar sudah membahas penurunan harga ayam tersebut. Meski demikian, diakui Pardjuni, sampai saat ini belum ada solusi.

"Sebagai bentuk protes, kami akan kembali membagi ayam secara gratis sebanyak 3.000 ekor. Pembagian ini kami lakukan di beberapa lokasi di Jakarta," katanya.

Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang terlalu mengkhawatirkan kurangnya pasokan ayam di pasaran jika dilakukan pemangkasan pasokan bibit.

Ia mengatakan, dengan kondisi pasokan bibit ayam yang saat ini surplus, tidak perlu ada kekhawatiran adanya impor.

"Pemerintah tidak menghendaki adanya impor. Kita sudah mau bagi gratis begini kok malah mau impor. Kalau kita surplus, kenapa mau impor? Harga dulu dibenahi, baru pikirkan yang lain," ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah melindungi peternak dengan memperbaiki harga ayam hidup di tingkat peternak.

"Kami berkali-kali demo, berkali-kali kami sampaikan kerugian. Ada faktanya juga, ketika jatuh tempo bayar pakan ke pabrik pakan, kami tidak bisa bayar. Kenapa masih tidak ada solusinya?" gugatnya.

Pihaknya juga sudah menyampaikan kesulitan para peternak tersebut kepada Satgas Pangan pada saat rapat beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, ia berharap segera ada solusi dari pemerintah.

Harga ayam sempat di level harga referensi yang ditetapkan pemerintah pada awal Juli lalu setelah Kementerian Perdagangan menginisiasi penyerapan ayam potong bagi kalangan ritel. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya