Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Perpadi: Kementan Salah Antisipasi Kekeringan

 Andhika Prasetyo
17/7/2019 20:02
Perpadi: Kementan Salah Antisipasi Kekeringan
Kekeringan, ratusan desa dan lahan di wilayah Flores Timur kekurangan air.(MI/Ferdinandus Rabu)

KETUA Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Soetarto Alimoeso mengatakan musim kemarau tahun ini memberi dampak negatif yang besar terhadap pertanian padi di Tanah Air.

Tanpa menyebut angka spesifik, dari laporan yang dihimpun, ia mengungkapkan terdapat banyak areal persawahan yang mengalami kekeringan.

Menurutnya, musim kemarau tahun ini di bawah normal karena berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Semestinya, di beberapa daerah di Jawa baru mulai Agustus, tapi sekarang sejak Juni sudah kering. Ada yang biasanya masih ada curah hujan, sekarang tidak ada sama sekali," ujar Soetarto kepada Media Indonesia, Rabu (17/7).

Merujuk data Kementerian Pertanian (Kementan), sudah 102.746 hektare (ha) lahan sawah di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang dilanda kekeringan. Dari total tersebut, 9.940 ha telah dinyatakan puso atau gagal panen.

Baca juga: Kekeringan Picu Produksi Cabai Merosot

Menurut Soetarto, angka itu semestinya bisa diminimalisir jika Kementan sudah melakukan antisipasi sejak sebelum musim tanam periode April-September.

"Data soal rawan kekeringan itu sudah disusun sejak bertahun-tahun lalu, sejak saya masih menjabat direktur perlindungan di sana. Itu seharusnya dijadikan panduan, dibuka-buka kembali sebagai langkah antisipasi," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy mengatakan pihaknya baru akan bergerak menyiapkan berbagai sarana setelah ada laporan dari para petani setempat.

"Jika lokasi sumber air cukup jauh dari lahan, bisa mengajukan kegiatan pipanisasi. Bahkan kalau perlu pompa air akan disiapkan," ucapnya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya