Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Permintaan Emas Dunia Tahun Ini Diprediksi Meningkat

Antara
01/4/2019 22:00
Permintaan Emas Dunia Tahun Ini Diprediksi Meningkat
Teller di salah satu bank menunjukkan emas batangan Jakarta. Konsumsi emas secara global diperkirakan meningkat tahun ini.(Rommy Pujianto/MI)

PERMINTAAN global untuk emas pada tahun ini akan naik ke tingkat tertinggi dalam empat tahun, karena konsumsi yang lebih tinggi oleh
perhiasan mengimbangi penurunan pembelian oleh bank-bank sentral, sebuah laporan industri mengatakan pada Senin (1/4).

Dunia akan mengonsumsi 4.370 ton emas tahun ini, terbesar sejak 2015 dan naik sedikit dari 4.364 ton pada 2018, kata konsultan Metals Focus. Laporan Gold Focus 2019 yang dirilis Metals Focus memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata 1.310 dolar AS per ounce tahun ini, naik dari 1.268 dolar AS pada 2018 dan tertinggi sejak 2013.

Emas saat ini diperdagangkan di sekitar 1.300 dolar AS per ounce. Konsumsi emas untuk perhiasan akan naik 3%tahun ini menjadi 2.351 ton, didorong oleh kenaikan 7% di India dan 3% di Tiongkok - dua pasar terbesar - yang akan menandingi permintaan yang lebih rendah di Timur Tengah, kata Metals Focus.    

Pembelian oleh sektor resmi, yang melonjak hampir 75% pada 2018 karena bank-bank sentral menambahkan emas untuk mendiversifikasi cadangan mereka, akan tergelincir 9% tahun ini menjadi 600 ton, menurut laporan itu.

Baca juga: Harga Emas Dunia Capai Level Terendah

Permintaan investasi fisik sebagian besar akan tetap tidak berubah dari 2018 pada 1.082 ton. Metals Focus mengatakan pasokan emas akan naik 1% menjadi 4.707 ton berkat produksi dan daur ulang tambang yang lebih tinggi serta lindung nilai beberapa produsen.

Membantu harga emas naik akan menjadi akhir dari kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, bersama dengan ketidakpastian politik dan ekonomi di seluruh dunia, kata Metals Focus.

Tetapi dolar yang kuat akan membatasi kenaikan, katanya menambahkan. Emas secara tradisional dipandang sebagai tempat yang aman untuk berinvestasi selama periode ketidakpastian.

Suku bunga yang lebih tinggi menekan emas karena mereka membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil, kurang menarik bagi investor, sementara dolar yang lebih kuat dapat menekan permintaan dengan membuat emas lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik