Jaga Stabilitas Harga saat Ramadan

01/4/2022 05:00
Jaga Stabilitas Harga saat Ramadan
(MI/Duta)

 

KISRUH minyak goreng belum sepenuhnya usai. Kelangkaan dan harga tinggi, khususnya untuk jenis minyak curah, masih terjadi di sejumlah daerah. Di lain sisi, gejolak harga minyak dunia yang memunculkan risiko penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pun masih menjadi isu yang tampaknya bakal berlarut.

Kini, kita dihadapkan lagi dengan datangnya Bulan Suci Ramadan 1443. Dari pengalaman yang sudah-sudah, kedatangan Ramadan kerap menjadi kisah horor karena terjadinya kelangkaan dan melonjaknya harga bahan-bahan pokok.

Apa pun alasannya, ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran semestinya menjadi harga mati. Tugas pemerintah memilih langkah antisipasi yang tepat demi menjaga pasokan dan kestabilan harga. Dengan begitu, warga dapat berpuasa dengan tenang. Di sisi lain, angka inflasi pun dapat terjaga.

Meskipun mungkin kondisi dan situasinya berbeda, bolehlah kita menjadikan Ramadan dan Lebaran pada 2017 hingga 2020 sebagai benchmark langkah antisipatifnya. Mengapa? Karena pada periode itu kolaborasi antarinstansi pemerintah relatif berhasil menjaga stok dan stabilitas harga kebutuhan pokok.

Hal itu terbukti dari indikatornya. Di lapangan, saat itu hampir tidak ada gejolak masyarakat yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan  pangan. Aksi spekulan juga bisa diredam sehingga harga tak meroket. Indikator di atas kertas pun sama bagusnya. Inflasi volatile food pada saat momen Ramadan dan Lebaran, terutama pada periode 2019-2020, juga tercatat kurang dari 1%.

Untuk mencapai benchmark itu, mau tidak mau pemerintah mesti bekerja lebih keras dan cermat menyiapkan langkah-langkahnya. Kita tahu, saat ini ekosistem global untuk distribusi dan harga sejumlah komoditas sedang tidak sehat karena faktorfaktor di luar hukum ekonomi, seperti perang.

Volatilitas harga CPO dan minyak dunia yang kemudian menyebabkan gejolak harga minyak goreng dan BBM ialah contoh paling nyata dari ketidakseimbangan ekosistem komoditas tersebut. Pada saat seperti itu, praktik-praktik mafia, spekulasi, dan kartelisasi seperti menemukan habitatnya. Hal-hal itulah yang kini sedang dihadapi dunia, termasuk Indonesia.

Belum lagi, situasi pandemi covid-19 juga sebetulnya belum sepenuhnya berakhir. Dampaknya terhadap perekonomian dan daya beli rumah tangga pun masih terasa. Dari sisi kesehatan, masyarakat mungkin sudah menjalani kehidupan mendekati normal. Akan tetapi, dari sisi ekonomi sejatinya masih banyak yang belum ‘sembuh’.

Artinya, tantangan pemerintah saat ini sangatlah tidak mudah. Akan lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya. Semua faktor yang disebutkan di atas akan menjadi variabel yang tidak bisa dilepaskan ketika pemerintah menyiapkan strategi pengamanan ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1443.

Sampai hari ini, momok kenaikan harga itu bukan sekadar gurauan. Jika mengutip laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), sejumlah komoditas sudah mengalami kenaikan harga mulai sebulan terakhir. Komoditas yang sebagian besar pemenuhannya masih tergantung pada impor, seperti kedelai, gula, dan daging sapi, bersama minyak goreng tercatat sebagai item bahan pokok yang harganya terus menaik.

Ini yang mesti segera diantisipasi dengan cepat dan terukur oleh pemerintah. Kalaupun terjadi ke naikan harga karena faktor hukum ekonomi, pasokan-permintaan, pemerintah harus menjaga kenaikan itu tetap di level yang wajar. Selain operasi pasar, Kementerian Perdagangan, Satgas Pangan Polri, kejaksaan, bila perlu dibantu intelijen, mesti lebih tegas menindak penjahat-penjahat yang terbukti mengacaukan tata niaga sekaligus merusak harga komoditas bahan pokok.

Ingat, dalam isu harga pangan dan kebutuhan pokok ini, kewibawaan pemerintah dipertaruhkan. Tak perlu berbusa-busa memberikan pernyataan dan alasan karena sejatinya yang dituntut publik hanya satu, keberhasilan menstabilkan harga secara nyata.



Berita Lainnya
  • Membuka Pintu Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.

  • Main Hajar Rekening ala PPATK

    01/8/2025 05:00

    ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.

  • Masih Berburu Harun Masiku

    31/7/2025 05:00

    KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.

  • Indonesia Rumah Bersama

    30/7/2025 05:00

    Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.

  • Jangan Biarkan Rasuah Rambah Desa

    29/7/2025 05:00

    KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.

  • Ujian Kekuatan ASEAN

    28/7/2025 05:00

    KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.

  • Atasi Karhutla Butuh Ketegasan

    26/7/2025 05:00

    NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.

  • Jaga Kedaulatan Digital Nasional

    25/7/2025 05:00

    Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.

  • Ini Soal Kesetiaan, Bung

    24/7/2025 05:00

    EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.

  • Koperasi Desa versus Serakahnomics

    23/7/2025 05:00

    SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. 

  • Laut bukan untuk Menjemput Maut

    22/7/2025 05:00

    MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.

  • Mengkaji Ulang IKN

    21/7/2025 05:00

    MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.

  • Suporter Koruptor

    19/7/2025 05:00

    PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.

  • Rumah Sakit Asing bukan Ancaman

    18/7/2025 05:00

    DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.

  • Kerja Negosiasi belum Selesai

    17/7/2025 05:00

    AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.

  • Setop Penyakit Laten Aksi Oplosan

    16/7/2025 05:00

    BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.