Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SMA Negeri 8 Jakarta tidak henti mencetak murid berprestasi, kali ini sebanyak tujuh siswa/i-nya berhasil meraih Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Mereka menerima beasiswa penuh menimba ilmu di perguruan tinggi luar negeri.
Ketujuh siswa/i itu adalah Naura Lupita Maulidya Untara (Wageningen University & Research, Netherland), Yohanes Marasi Yoel Febriano Tondang (KU Leuven, Belgium) dan Njima Syahira Izzati Arief (University Of Toronto, Canada). Kemudian ada Rafa Aulia Rayyan (University of Texas at Austin, United States), Eiger Nicolas Bangun (Curtin University, Australia), Muhammad Rayhan Sofyan (KU Leuven, Belgium) dan Himyar Arsenio Kamaka (Universitu Of Chicago, Amerika Serikat).
“Tahun lalu ada tiga siswa/i yang berhasil mendapat BIM, ada di Toronto hingga Singapura. Tahun ini kami berhasil menambah penerima beasiswa menjadi 7 orang, tentu ini merupakan hal yang luar biasa. Bahkan untuk 2025 kami tengah menyiapkan 8 siswa/i untuk kembali mengikuti BIM,” ucap Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta Mukhlis ditemui di SMAN 8, Selasa (7/5).
Baca juga : Hardiknas 2023, Beasiswa Pendidikan Indonesia Kembali Dibuka
Mukhlis menambahkan, ketujuh anak didiknya ini murni lolos dengan persiapan matang serta kemampuan yang mumpuni dari masing-masing. Mukhlis bercerita untuk bisa meloloskan tujuh siswa/i dibutuhkan persiapan sekitar 1 tahun. Bahkan ketujuh siswa/i ini sempat melakukan summer course di universitas luar negeri yang digelar Pusat Prestasi Nasional. Ini dilakukan untuk mendapat pengalaman mengenyam pendidikan di luar negeri dan mengasah kemampuan berbahasa Inggris.
Mukhlis berpesan kepada murid-muridnya untuk memanfaatkan beasiswa BIM dengan baik dan terus berprestasi selama menjadi mahasiswa di luar negeri.
“Kami berharap prestasi akademik mereka di tempat kuliah nanti juga bagus, dengan demikian tiket yang mereka dapatkan sekarang (BIM) betul-betul murni kemampuan mereka, bukan koneksi, bukan jatah. Karena kadang-kadang, ada yang beranggapan ‘oh itu jatahnya tuh’. Jadi mereka harus buktikan mereka benar-benar yang terbaik,” ungkapnya.
Sementara itu, Naura yang pernah menjadi Peserta Reporter Cilik Media Indonesia pada 2017, mengaku bangga bisa dipercaya mendapat beasiswa ini. Mengambil jurusan Environmental Science di Wageningen University & Research, Naura berharap bisa menimba ilmu di negeri kincir angin dan membawanya pulang untuk membangun negeri.
“Aku berharap setelah menyelesaikan studi, pengen balik ke Indonesia, karena isu environment Indonesia bener-bener sudah parah banget. There's a lot of air pollution, polusi udara sudah parah banget. Aku berharap bisa belajar environmental di sana dan bisa kembali ke Indonesia untuk mengimplementasikan ilmu yang aku dapat selama kuliah,” tutur Naura.(M-3)
Ia juga berharap lebih banyak lagi beasiswa di bidang-bidang prioritas, antara lain pangan, energi, air, dan industri hilirisasi.
Apa saja lembaga yang menawarkan beasiswa ke luar negeri itu? Berikut rincian 27 lembaga yang menawarkan beasiswa D3/S1/S2/S3.
PT Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan UGM, untuk menyelenggarakan program beasiswa pendidikan lanjutan S2.
Lulusan SD sekitar 20 juta, sementara yang bisa masuk perguruan tinggi sekitar 500 ribu.
Beasiswa Perintis diutamakan bagi peserta dari keluarga tidak mampu yang memiliki semangat tinggi untuk kuliah.
Hasil seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2024 sudah diumumkan. Ada 834 santri lolos seleksi dan berhak atas beasiswa kuliah yang bersumber dari Dana Abadi Pesantren.
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Puncak FHI 2024 yang berlangsung meriah pada Jumat (30/8) di Bali
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved