Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Perubahan iklim semakin mengkhawatirkan hingga memicu gelombang panas ekstrem di seluruh dunia. Para Ahli Meteorologi dari Pusat Prediksi Lingkungan Nasional Amerika Serikat mencatat bahwa pada hari Senin, 3 Juli 2023 kemarin, menjadi hari terpanas yang pernah tercatat di dunia.
Melansir AFP pada Rabu (5/7), peneliti memaparkan bahwa suhu suhu global terpanas sepanjang sejarah bumi itu rata-rata mencapai 17,01 derajat Celcius (62,6 derajat Fahrenheit).
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengungkapkan bahwa rekor ini menjadi suhu terpanas di bumi sejak dunia mencatat perubahan suhu yang dimulai pada 1979.
Tak hanya itu, fenomena iklim ini juga melampaui rekor suhu bumi terpanas pada 24 Juli 2022 melonjak hingga 16,92 derajat Celcius saat gelombang panas mengamuk di seluruh dunia.
Sejak awal Juli 1979 hingga tahun 2000-an, suhu udara bumi rata-rata berfluktuasi di antara angka 12 Celcius dan sedikit di bawah 17 Celcius pada hari tertentu sepanjang tahun, namun suhu tersebut rata-rata berada pada angka 16,2 Celsius.
Peneliti menyatakan biasanya suhu global rata-rata terus meningkat hingga akhir Juli atau awal Agustus. Namun, rekor senin lalu belum dikuatkan oleh pengukuran lain. Tetapi jika tak ada tindakan dalam mengatasi krisis iklim, suhu akan terus meningkat.
Peneliti memprediksi bisa jadi temperatur bumi akan semakin memanas dan angka tersebut akan segera terpecahkan di tahun-tahun yang akan datang, seiring dengan dimulainya musim panas di belahan bumi utara.
Pemantau iklim Copernicus dari Uni Eropa pada bulan Juni lalu mendapatkan fakta bahwa suhu rata-rata global di bulan utu merupakan yang terpanas yang pernah dicatat.
Lantas mengapa suhu dunia semakin panas? Para peneliti mengatakan ada sejumlah indikator pemicunya yakni perubahan iklim dikombinasikan dengan fenomena cuaca El Nino di Samudra Pasifik.
Selain itu, aktivitas manusia terutama pembakaran bahan bakar fosil terus melepaskan sekitar 40 miliar ton CO2 yang menyebabkan pemanasan bumi ke atmosfer semakin meningkat setiap tahunnya.(France24/M-3)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved