Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
Ada pemandangan yang tidak biasa di kampus Universitas Indonesia, pada Sabtu (3/6), Sekitar 100-an orang mengenakan berbagai busana tradisional melakukan kirab budaya dan ritual sedekah hutan. Mereka bukan hanya berasal dari kalangan mahasiswa dan alumni, tetapi juga masyarakat sekitar kampus dan berbagai komunitas, termasuk Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut, Jawa Barat dan perwakilan dari delegasi aksi iklim Uni Eropa untuk Indonesia.
Acara arak-arakan ini dimulai dari lingkungan Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB), lalu menuju salah satu hutan di lingkungan UI untuk melakukan ritual dan penanaman bibit pohon. Acara diakhiri di dekat Danau Kenanga UI untuk menabur ribuan benih ikan di salah satu dari tujuh danau yang ada di lingkungan kampus tersebut.
Menurut ketua acara ini, Dewi Fajar Marhaeni, perubahan iklim yang semakin tidak terkendali harus menjadi perhatian kita semua, termasuk sivitas akademi di lingkungan kampus. Sebagai salah satu alumni, perempuan yang juga penggagas komunitas Bakul Budaya FIB UI, bersama rekan-rekan lainnya dari Iluni FIB UI tergerak untuk melakukan sesuatu untuk menunjukkan sekaligus menggugah kesadaran masyarakat untuk peduli kepada alam.
“Ya, kami melakukannya melalui pendekatan budaya seperti ini. Para peluhur kita di masing-masing daerah juga memiliki kearifan lokal untuk menghormati alam ,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara.
Kepala Makara Art Center UI Dr. Ngatawi Al-Zastrouw MSc menilai kegiatan semacam ini jangan dinggap sebagai takhyul. “Apa yang ada di balik mitos itu ada etos, ada value, yang kemudian membetuk logos, sistem ilmu pengetahuan. Cara melihatnya seperti itu,” ujar dia saat berdialog seusai acara.
Selain sedekah hutan dan kirab budaya, kegiatan yang diadakan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, juga diisi pameran foto tentang lingkungan, serta bincang-bincang tentang Hutan, Bumi dan Lingkungan Hidup. Acara yang akan digelar pada Senin (5/6) di Makara Art Center itu, antara lain menghadirkan pembicara Dr. Bondan Kanumoyoso, Dekan FIB UI, Dr Tito Latif Indra, pengajar di jurusan geografi FMIPA UI, serta Henriette Faegerman, konselor dari delegasi aksi iklim dan lingkungan Uni Eropa untuk Indonesia.
Selain itu, juga ada pelatihan Ecoenzim dan Ecoprint untuk masyarakat yang dapat diikuti secara gratis. Acara ini akan digelar Rabu (7/6) di Makara Art Center. (M-3)
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Terwujudnya Taman Kehati diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem.
Gambar satelit NASA menunjukkan dampak pemanasan global di Alaska. Di mana lapisan salju tahun lalu telah menghilang dan menyisakan hamparan tanah kosong yang luas.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
FILM Turang, yang pertama kali tayang sekitar 67 tahun silam di Festival Film Asia Afrika di Tashkent, Uzbekistan pada 1998 kini kembali dirayakan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
Indonesia: Zamrud khatulistiwa, diapit dua benua dan samudra. Kaya budaya, strategis, dan rawan bencana.
Indonesia: Letak geografis unik pengaruhi iklim, budaya, ekonomi. Pelajari dampak strategisnya bagi Nusantara!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved