Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebuah penelitian terbaru menyebutkan lebih dari separuh danau dan waduk terbesar di dunia menyusut sehingga mengancam kebutuhan air di masa depan. Penelitian itu menyebut perubahan iklim dan konsumsi yang tidak berkelanjutan sebagai penyebab utamanya.
"Danau di dunia berada dalam masalah dan itu memiliki implikasi yang jauh dan luas," kata Balaji Rajagopalan, seorang profesor di University of Colorado Boulder dan salah satu penulis makalah, yang diterbitkan di jurnal Science, kepada AFP, Jumat (19/5).
“Benar-benar menarik perhatian kami bahwa 25% populasi dunia tinggal di cekungan danau yang trennya menurun,” lanjutnya. Itu artinya sekitar dua miliar orang akan terkena dampak temuan tersebut.
Menurut Rajagopalan, tidak seperti sungai, yang sering menjadi perhatian penelitian ilmiah, danau tidak terpantau dengan baik, meskipun sangat penting untuk kebutuhan air bagi manusia. Bencana lingkungan seperti di Laut Kaspia dan Laut Aral, memberi isyarat kepada para peneliti tentang krisis yang lebih luas.
Untuk mempelajari penyebab dan solusi atas masalah tersebut secara sistematis, tim yang terdiri dari ilmuwan dari Amerika Serikat, Prancis, dan Arab Saudi, mengamati 1.972 danau dan waduk terbesar di dunia, menggunakan pengamatan dari satelit dari tahun 1992-2020. (lihat grafis). Mereka berfokus pada danau air tawar yang lebih besar karena akurasi satelit yang lebih baik pada skala yang lebih luas, serta kepentingannya bagi manusia dan satwa liar.
Faktor iklim
Untuk mengumpulkan data, mereka menggabungkan gambar dari Landsat, program pengamatan Bumi yang berjalan paling lama, dengan tinggi permukaan air yang diperoleh oleh altimeter satelit untuk menentukan berapa volume danau bervariasi selama hampir 30 tahun.
Hasilnya: sekitar 53% danau dan waduk mengalami penurunan volume air, dengan laju sekitar 22 gigaton per tahun. Selama seluruh periode yang dipelajari, sebanyak 603 kilometer kubik air (145 mil kubik) di Danau Mead, yang menjadi cadangan air terbesar di Amerika Serikat, hilang.
Untuk mengetahui apa yang mendorong tren tersebut, tim menggunakan model statistik yang menggabungkan tren iklim dan hidrologi untuk mencari tahu faktor alam dan faktor manusia.
Untuk danau alam, sebagian besar terkait pemanasan iklim serta konsumsi air yang dilakukan manusia. Peningkatan suhu akibat perubahan iklim mendorong penguapan, tetapi juga dapat menurunkan curah hujan di beberapa tempat. "Tanda-tanda perubahan iklim meliputi semua faktor," kata Rajagopalan.
Penulis utama Fangfang Yao, rekan tamu di CU Boulder, menambahkan dalam sebuah pernyataan: "Banyak aktivitas manusia dan perubahan iklim memengaruhi penyusutan air danau sebelumnya tidak diketahui, seperti pengeringan Danau Good-e-Zareh di Afghanistan dan Danau Mar Chiquita di Argentina."
Dampak yang sama juga ditemukan di danau tropis lembah Amazon serta danau Arktik, menunjukkan tren penyebaran yang lebih luas dari yang diperkirakan. Akumulasi sedimentasi juga jadi penyebab atas menyusutnya air di waduk.
Tetapi meskipun sebagian besar danau global menyusut, hampir seperempatnya mengalami peningkatan penyimpanan air yang signifikan. Ini termasuk di Dataran Tinggi Tibet, di mana mencairnya gletser dan pencairan permafrost sebagian telah mendorong ekspansi air di danau pegunungan."
Hilary Dugan, seorang ilmuwan yang mempelajari sistem air tawar di University of Wisconsin-Madison dan yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa penelitian terbaru ini meningkatkan pemahaman ilmiah tentang variabilitas volume danau, yang sangat penting.
“Penelitian ini unik karena berfokus pada danau tertentu dan melaporkan jumlah volume air " katanya. Namun, dia menambahkan "Penting untuk diingat bahwa banyak persediaan air berasal dari danau dan waduk kecil dan penelitian di masa depan juga harus mempertimbangkan hal ini.”
Secara global, danau dan waduk air tawar menyimpan 87% air di planet ini. Oleh karena itu, perlu konsumsi secara berkelanjutan dan mitigasi iklim agar jumlahnya terus menyusut. "Jika sebagian besar danau air tawar mengering, Anda akan melihat dampaknya, jika tidak sekarang, atau dalam waktu yang tidak lama lagi," kata Rajagopalan. (M-3)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Kawah Putih Ciwidey, objek wisata alam dengan view menawan berupa kawah bernuansa putih kebiruan dengan fasilitas wisata sudah tersedia lengkap
Wilayah ini sangat penting dalam migrasi manusia dari Afrika dan ke seluruh dunia, juga berfungsi sebagai pintu gerbang antara Afrika dan Eurasia.
Pengadilan Brasil telah menangguhkan denda US$3 juta yang dijatuhkan kepada Neymar karena membangun danau di rumah mewahnya di Rio de Janeiro tanpa izin lingkungan.
JUMLAH Situ di Kota Depok menyusut tinggal 25 dari 26 Situ yang ada. Situ Patinggi yang berlokasi di Kompleks Emeralda, Tapos, berubah fungsi
Kampung Budaya Betawi Setu Babakan di Jakarta Selatan belum diuji coba buka untuk umum karena belum memiliki sertifikat "Clean, Health, Safety and Environmental Sustainability "(CHSE).
Ratusan warga Kota Depok dan sekitarnya juga terlihat memadati acara. Mereka ingin melihat Guberbur dan Bonge catwalk di panggung apung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved