Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aktivitas Kegempaan Meningkat, Gunung Kelimutu Naik Status Jadi Waspada

Palce Amalo
24/5/2024 20:57
Aktivitas Kegempaan Meningkat, Gunung Kelimutu Naik Status Jadi Waspada
Air Danau Ata Polo, satu dari tiga Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.(MI/Fransiskus Rodja)

GUNUNG Kelimutu di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, naik status dari normal menjadi waspada pada Jumat (24/5) pukul 13.00 Wita. Gunung setinggi 1.639 meter di atas permukaan laut ini naik status karena aktivitas kegempaan naik signifikan dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan mengatakan aktivitas kegempaan Gunung Kelimutu selama periode 1-23 Mei 2024 terekam 1 kali gempa vulkanik dangkal, 77 kali gempa vulkanik dalam, 30 kali gempa tektonik local, dan 85 kali Gempa tektonik jauh.

Terkait dengan peningkatan aktvitas kegempaan tersebut, masyarakat atau pengunjung diminta tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah. "Gempa-gempa yang terekam mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan," kata Hendra Gunawan yang dikutip dari laporan peningkatan status Gunung Kelimutu.

Baca juga : Air Danau Kelimutu Berubah Warna Empat Kali

Pemerintah Kabupaten Ende diminta senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau Pos Pengamatan Gunung Kelimutu di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende, untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas gunung tersebut.

Dari tiga kawah gunung Kelimutu, hanya air kawah Ata Polo yang mengalami perubahan warna dalam beberapa hari terakhir. Sedangkan air kawah Koofai Nuwamuri dan Ata Bupu tidak mengalami perubahan warna.

Sesuai laporan Badan Geologi, di kawah Koofai Nuwamuri pada 23 Mei 2024 tampak arus putaran endapan belerang di sebelah selatan permukaan air danau kawah serta bau gas belerang tercium lemah. Sedangkan asap kawah nihil.

Adapun potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini ialah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter. Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya