Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITI bagian Respiratory Research University of Pittsburgh, AS mengungkap penambahan rasa mint pada cairan rokok elektrik (vape) akan menghasilkan lebih banyak partikel uap dan dikaitkan dengan fungsi paru-paru yang lebih buruk pada mereka yang merokok.
Penelitian ini menggunakan sistem robot yang dirancang khusus meniru mekanisme pernapasan manusia dan perilaku vaping. Para peneliti lantas menunjukkan cairan rokok elektrik yang tersedia secara komersial yang mengandung mentol menghasilkan lebih banyak partikel mikro beracun dibandingkan dengan cairan bebas mentol.
Analisis yang menyertai catatan pasien dari kohort perokok elektrik mengungkapkan perokok elektrik mentol mengambil napas lebih dangkal dan memiliki fungsi paru-paru yang lebih buruk dibandingkan dengan perokok non-mentol terlepas dari usia, jenis kelamin, ras, tahun merokok dan penggunaan nikotin atau produk vaping yang mengandung ganja.
Untuk meningkatkan pengujian praklinis tentang mencampur cairan vaping dan menambahkan perasa memengaruhi komposisi uap dan efek kesehatannya. Para peneliti pun mengembangkan "robot vaping" yang terinspirasi secara biologis. Dengan meniru suhu, kelembapan, volume dan durasi kepulan secara tepat, mesin ini dapat menyimulasikan pola pernapasan sehat dan berpenyakit serta memprediksi toksisitas paru terkait rokok elektrik secara andal.
Baca juga: Iklan Rokok dan Vape di Internet Harus Diatur
Sistem dapat mengukur ukuran dan jumlah partikel aerosol yang dihasilkan dan bagaimana parameter tersebut bervariasi tergantung pada komposisi cairan. Efek aerosol kemudian dapat diuji pada perangkat "lung-on-chip" yang direkayasa dan dengan cepat menghasilkan data berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk menyimpulkan potensi toksisitas.
"Banyak orang, terutama kaum muda, secara keliru berasumsi vaping itu aman, tetapi campuran vaping bebas nikotin pun mengandung banyak senyawa yang berpotensi merusak paru-paru," kata penulis senior Kambez H. Benam, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh.(M-4)
Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
Pengungkapan ini bermula dari informasi bahwa terdapat transaksi jual-beli liquid vape mengandung narkotika di wilayah Jakarta Pusat.
Produk seperti rokok elektronik atau tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.
TREN rokok elektrik atau vape semakin banyak peminatnya. Padahal, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari merokok dengan vape juga tidak main-main.
Terdapat pemicu kebiasaan merokok bagi remaja penyandang disabilitas seperti gangguan emosi dan juga kesulitan belajar.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta para pelajar untuk tidak merokok termasuk rokok elektrik.
KETUA Riset dan Kebijakan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Olivia Herlinda menilai kebijakan penerapan pajak pada rokok elektrik sebesar 10% belum optimal.
KENAIKAN pajak rokok elektrik sekitar 10% dinilai belum bisa mengubah pola konsumsi perokok remaja. Diketahui bahwa perokok remaja saat ini jumlahnya sangat mengkhawatirkan
Larangan IPS sangat penting karena industri rokok terus menargetkan anak muda atau remaja sebagai konsumen jangka panjang
NFT mendesak pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait seperti Kemenkes, Kominfo dan Badan POM mengeluarkan kebijakan atau regulasi untuk mengatur iklan rokok dan vape
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved