Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Di New York, salah satu pusat kuliner paling terkenal di dunia, foie gras (hati bebek) telah mengundang polemik di kota itu. Dari penyuka kuliner, pengelola restoran, hingga aktivis pembela hak-hak hewan, terlibat dalam perbincangan terkait aturan pemerintah kota yang melarang penjualan atau pun konsumsi kuliner yang lezat itu. Sebaliknya, pemerintah negara bagian menentang aturan tersebut.
Foie Gras, makanan asal Prancis yang terbuat dari hati bebek menjadi kontroversi bukan lantaran kandungan lemaknya, melainkan pada cara pembuatannya yang dianggap kejam terhadap hewan. Pasalnya, untuk mendapatkan hati bebek yang besar, para peternak kerap memasukkan makanan secara berlebihan ke mulut hewan tersebut, kadang menggunakan pipa besi.
"Kami tidak akan pernah bisa berurusan dengan vegan (orang yang menganut gaya hidup yang berupaya untuk menghindari semua bentuk eksploitasi terhadap hewan, termasuk untuk dijadikan makanan),” kata Karen Frommer, sembari mengangkat bahunya, seperti dilansir AFP, Senin (13/3). “Tapi, kalau mereka selalu fokus pada cara memberi pakan bebek, biarkan mereka menonton film tentang proses penyembelihan domba atau ayam di gedung-gedung mewah itu,” tambahnya.
Saat diwawancara, pria berusia 78 tahun itu sedang menikmati hidangan di sebuah restoran kelas atas di Manhattan. Ia mengaku menyukai foie gras. Untuk saat ini dia tidak harus mematuhi larangan pemerintah kota, karena pengadilan masih mempertimbangkan aturan yang seharusnya mulai berlaku November lalu.
Semua foie gras di New York dibuat secara eksklusif di negara bagian berpenduduk 20 juta orang, karena Prancis tidak lagi mengekspor makanan lezat yang kontroversial tersebut.
Mantan Wali Kota New York, Bill de Blasio menandatangani undang-undang kota yang melarang foie gras pada November 2019, mengikuti langkah serupa di California dan setelah dilobi oleh asosiasi kesejahteraan hewan.
Anggota parlemen menyatakan bahwa mencekoki paksa bebek dan angsa untuk menggemukkan hati mereka untuk konsumsi manusia adalah kejam. Mereka melarang lembaga apapun untuk menjual, menyajikan, atau bahkan memiliki foie gras. Aturan itu akan berlaku tiga tahun setelah pengesahannya.
Namun, September lalu, dua peternakan bebek dan produsen foie gras terbesar di negara bagian New York -- Peternakan Foie Gras Lembah Hudson dan Peternakan La Belle -- memenangkan gugatan terhadap aturan larangan itu di pengadilan setempat.
Akhir tahun lalu, pemilik restoran dan peternak kemudian mendapat dukungan dari Departemen Pertanian dan Pasar Negara Bagian New York, yang menantang legalitas hukum Kota New York.
Perselisihan semakin tajam ketika pada Januari, kota yang dipimpin sejak tahun lalu oleh Eric Adams dari Partai Demokrat yang seorang vegan, membalas dengan menuntut negara bagian untuk mengembalikan aturan larangan tersebut. (AFP/M-3)
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri menyebut Patricia Arstuti sebagai representasi generasi Z yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan ekspresi kekinian.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Penasihat Festival Bedhayan dari Swargaloka, Suryandoro, mengatakan, Bedhayan merupakan seni tari yang memiliki makna mendalam dan berbeda dengan tarian lainnya.
Berdiri di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, Prainatang dikenal sebagai salah satu kampung megalitik tertua di Sumba Timur.
Melalui perhelatan bertajuk Pusparagam, Cikini 82 resmi diluncurkan kembali sebagai simpul budaya yang terbuka bagi seniman, komunitas, dan masyarakat luas.
Putu Supadma Rudana mengingatkan, kebudayaan harus menjadi sokoguru pembangunan bangsa dalam momentum peringatan HUT ke-80 RI.
Lebih dari hiburan semata, Festival Budaya Nusantara dirancang sebagai wahana edukasi lintas generasi, menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
FILM Turang, yang pertama kali tayang sekitar 67 tahun silam di Festival Film Asia Afrika di Tashkent, Uzbekistan pada 1998 kini kembali dirayakan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved