Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perjuangan Fajar Nugros Merayu Gol A Gong demi Film Balada Si Roy

Fathurrozak
12/1/2023 15:30
Perjuangan Fajar Nugros Merayu Gol A Gong demi Film Balada Si Roy
Film Balada si Roy diangkat dari cerbung dan novel karya Gol A Gong.(Instagram @filmbaladasiroy)

BAGI remaja yang tumbuh di era 80-an, kisah Roy dalam Balada Si Roy bisa jadi sangat akrab. Novel karya penulis Gol A Gong itu semula muncul dalam medium cerbung (cerita bersambung) di Majalah Hai, hingga akhirnya dinovelkan.

 

Sebagai salah satu remaja era 80-an, sutradara Fajar Nugros sangat menggemari cerita itu. Ia pun memberanikan diri untuk meminta izin kepada pemilik cerita, Gol A Gong, untuk mengadaptasinya menjadi film layar lebar.

 

“Sebagai sutradara, saya punya keinginan cerita-cerita yang dibaca semasa remaja, itu bisa difilmkan. Saya berpikir ketika itu, apakah jenjang karier saya itu bisa mewujudkannya. Setelah berkontak dengan Mas Gong, saya dan Susanti Dewi (produser) pun datang ke Serang untuk pertama kalinya. Dan setelah mendapat persetujuan, baru dua tahun kemudian baru bisa difilmkan,” kenang Fajar tentang perjalanan awal tentang proyek film Balada Si Roy saat konferensi pers seusai pemutaran film khusus media di XXI Epicentrum, Jakarta, Selasa, (10/1).

 

Ketika itu, Fajar masih membawa bendera rumah produksi Demi Istri. Proyek baru berjalan ketika Demi Istri diakuisisi oleh grup perusahaan IDN Media dan menjadi IDN Pictures. Produksinya pun terkendala pandemi, dan akhirnya syuting pada awal 2021. Balada Si Roy yang akan tayang 19 Januari 2023 pun menjadi film produksi pertama IDN Pictures, sebelum Inang, Qorin, atau Srimulat Hil yang Mustahal.

 

Gong yang hadir dalam konfrensi pers, berkelakar soal alasan akhirnya menerima permintaan Fajar. Rupanya, Fajar bercerita tentang pengalaman berusaha mengikuti acara pelatihan menulis oleh Gong.

 

Fajar yang bukan komunitas penggemar Gong berusaha ikut kelas dengan menyelinap namun akhirnya ketahuan dan diusir panitia. “Fajar datang ke rumah saya, dia cerita pernah datang ke pelatihan menulis saya di Yogyakarta ketika dia masih SMA. Dia cerita dengan wajah sedih. Saya pun jadi iba, ha-ha,” kata Gong.

 

Soal pemelihan pemeran di film Balada Si Roy, Gong memiliki kriteria tertentu. “Awalnya, Bio One yang disodorkan untuk jadi pemeran Roy. Tapi menurut saya dia terlalu ‘glowing. Akhirnya saya melihat kesungguhan Fajar untuk memfilmkan Balada Si Roy saat dia menyodorkan Abidzar Al-Ghifari. Dan saya merasa akhirnya kutukan karya Balada Si Roy dicabut, dan jadi untuk difilmkan,” lanjut Gong.

 

Produser film Balada Si Roy, Susanti Dewi menambahkan, film ini ditujukan utamanya untuk para generasi muda. Energi karakter Roy dan teman-temannya sebagai anak muda, patut menjadi refleksi, anak muda perlu memiliki rasa gelisah dan ingin mendobrak. “Kami ingin generasi muda dan para pemimpin muda itu punya rasa ingin selalu mengubah hal menjadi lebih baik.” (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya