Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Para peneliti di Brasil mengungkapkan fakta terbaru bahwa vegan atau vegetarian diketahui dua kali lipat lebih sering mengalami depresi dibandingkan pemakan daging. Studi para peneliti tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders.
"Ada hubungan yang jelas positif antara prevalensi kasus depresi dengan mereka yang tidak makan daging," ungkap penelitian tersebut, seperti dilansir NY Post, pada Selasa (27/9).
Studi yang menggunakan metode survei selama 6 bulan ini melibatkan 14.216 orang dewasa berusia 35-74 tahun. Para peneliti mulai menyelidiki hubungan antara diet tanpa daging dan depresi di kalangan orang dewasa.
Kelompok ini dievaluasi menggunakan instrumen Clinical Interview Schedule-Revised, sebuah tools penelitian yang biasa digunakan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan mental secara umum.
Dari survei tersebut diketahui bahwa mereka yang tidak mengonsumsi daging yaitu kelompok vegan dan vegetarian, mengalami gejala depresi dua kali lebih sering jika dibandingkan dengan dkelompok pemakan daging dalam periode survei yang sama. Bahkan, saat penelitian dilakukan, variabel seperti merokok, asupan alkohol, aktivitas fisik, dan asupan mikronutrien juga diperhitungkan.
"Kami melihat bahwa gejala depresi lebih umum terjadi pada individu yang tidak makan daging, terlepas dari faktor sosial ekonomi dan gaya hidup," ungkap studi tersebut.
"Namun, kekurangan gizi tidak menjelaskan hubungan ini. Sifat asosiasi masih belum jelas dan data longitudinal diperlukan untuk mengklarifikasi hubungan kasualnya," tambah keterangan studi.
Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan pada 2017 menunjukkan data studi berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa diet penderita depresi yang sering mengonsumsi biji-bijian, protein tanpa lemak, susu rendah lemak, dan makanan nabati, akan mengalami 4 kali lebih sehat secara mental dibanding mereka yang mengonsumsi makanan olahan hewani.
Selain itu, makan protein hewani dapat dikaitkan dengan kebahagiaan, mereka yang tinggi asupan nabati lebih sehat jantungnya, dibandingkan pemakan daging.
"Untuk perlindungan kesehatan jantung, Anda perlu memperbanyak asupan makanan yang mengandung nabati," kata Ambika Satija dari Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
"Akan tetapi, bukan berarti Anda harus meninggalkan makanan hewani seperti steak dan sayap ayam, karena Ada keuntungan saat Anda mengurangi konsumsinya," lanjutnya. (M-4)
Beberapa vegetarian juga menghindari produk sampingan hewani lainnya, seperti susu, telur, atau madu, meskipun ini tergantung pada jenis diet vegetarian yang diikuti.
Ini lima restoran terbaik di Jakarta yang menawarkan hidangan vegetarian.
5 resep sederhana dan praktis, namun lezat dan cocok untuk berbagai jenis vegetarian.
Vegetarianisme hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari lacto-vegetarian yang masih mengonsumsi produk susu hingga flexitarian yang lebih fleksibel.
Hari Vegetarian Sedunia menjadi waktu yang tepat untuk menyoroti fakta dan mitos tentang gaya hidup vegetarian.
Vegetarian perlu menjaga asupan protein untuk mendukung fungsi tubuh seperti pembentukan otot dan pemulihan jaringan. Lima alternatif makanan nabati kaya protein.
Latihan fisik ringan selama 5 menit terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Tak hanya untuk mengembangkan adonan, baking soda juga bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Simak cara pakainya dan efek sampingnya.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved