Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lapisan Es di Greenland Kian Menyusut, Banjir di Sejumlah Wilayah bakal Makin Ekstrem

Adiyanto
30/8/2022 09:31
Lapisan Es di Greenland Kian Menyusut, Banjir di Sejumlah Wilayah bakal Makin Ekstrem
Greenland(AFP/Mario Tama)

Studi yang diterbitkan Senin (29/8) di jurnal Nature Climate Change, menemukan bahwa hilangnya es secara keseluruhan dari lapisan es di Greenland akan memicu setidaknya 10 inci kenaikan permukaan laut.

Untuk diketahui, Greenland terletak di timur laut Amerika Utara, tepatnya berada di antara lautan Kutub Utara dan Samudra Pasifik. Greenland dinobatkan sebagai pulau terbesar di dunia dengan luas wilayah sekitar 2.166 juta kilometer persegi.

Para peneliti dari Survei Geologi Denmark dan Greenland mengamati perubahan volume lapisan es di dalam dan sekitar Greenland.  Mereka melihat lapisan es yang mencair itu telah menjadi pendorong utama meningkatnya permukaan air laut secara global.

Menggunakan "teori mapan," para ilmuwan dapat menentukan bahwa sekitar 3,3% dari lapisan es Greenland ( setara dengan 110 triliun ton es )  pasti akan mencair karena lapisan es bereaksi terhadap perubahan suhu yang telah terjadi.

“Kenaikan permukaan laut dari es yang mencair ini akan terjadi  terlepas dari skenario iklim masa depan yang dapat diperkirakan abad ini," menurut penulis utama Jason Box, seorang ilmuwan di Geological Survey of Denmark and Greenland, seperti dilansir CNN, Selasa (30/8).

Meskipun penulis tidak menentukan tenggat waktu, mereka memperkirakan perubahan permukaan laut dapat terjadi antara sekarang dan akhir abad ini.

Penelitian ini semata-mata untuk memperkirakan batas minimum kenaikan permukaan laut dari pencairan di Greenland. "Dan dalam peristiwa yang hampir pasti bahwa iklim terus memanas," kata Box

Dia menjelaskan lapisan es besar dapat mencair dengan cepat ketika suhu udara hangat, tetapi air laut yang lebih hangat juga mengikis lapisan di sekitar tepinya.

Temuan para peneliti ini menyusul laporan kenaikan permukaan laut 2022 yang dirilis awal tahun ini oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.  Mereka  menemukan bahwa kenaikan permukaan laut  di pantai AS dapat  mencapai 10 hingga 12 inci dalam 30 tahun ke depan. Ini akan menyebabkan banjir pasang terjadi lebih dari 10 kali lebih sering, dan memungkinkan gelombang badai menyebar lebih jauh ke pedalaman, menurut laporan itu.

Greenland menyimpan cukup banyak es sehingga jika semuanya mencair, ia bisa  meningkatkan permukaan laut sekitar 25 kaki di seluruh dunia. Namun, para peneliti  mengatakan kenaikan permukaan laut setinggi 20 kaki tidak berarti akan naik secara merata di seluruh dunia.

“Karena tempat-tempat seperti Greenland kehilangan es, misalnya, mereka juga kehilangan tarikan gravitasi es di atas air, yang berarti permukaan laut Greenland juga turun saat permukaan air laut  naik di tempat lain, “ kata William Colgan, peneliti senior di Geological Survey of Denmark and Greenland.

"Akan sangat sulit untuk beradaptasi dengan perubahan secepat itu," kata Colgan.

Hentikan emisi

Menurutnya sebelum perubahan iklim yang disebabkan manusia dimulai, suhu di Greenland tidak pernah mendekati 32 derajat Fahrenheit. Namun, sejak tahun 1980-an, kawasan ini telah menghangat sekitar 1,5 derajat per dekade -- empat kali lebih cepat dari kecepatan global -- sehingga semakin besar kemungkinan suhu akan melewati ambang leleh.

Data dari Pusat Data Salju dan Es Nasional AS mencatat jumlah es yang mencair di Greenland antara 15 dan 17 Juli saja  mencapai 6 miliar ton air per hari. Jumlah itu menurut mereka akan cukup untuk mengisi 7,2 juta kolam renang ukuran Olimpiade. Ilmuwan global mengatakan bahwa tren percepatan perubahan iklim cukup jelas. “Jika pelepasan emisi tidak segera dihentikan, pencairan yang lebih ekstrem akan terus terjadi lebih intens dan lebih sering.” (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya