Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Para pecinta astronomi, ada obyek menarik selama sebulan ini yang dapat diamati di langit utara. Hujan meteor Perseids tahunan berlangsung selama lebih dari lima minggu, dimulai 17 Juli dan hingga 24 Agustus. Namun, puncaknya akan terjadi pada malam 12-13 Agustus.
Jika langit cerah, seperti dikutip The Guardian, meteor yang terlihat bisa mencapai 60-100 buah per jam. Perseid adalah butiran debu yang pernah menjadi bagian dari ekor komet Swift-Tuttle, yang mengorbit matahari setiap 133 tahun sekali. Mereka sekarang menghantam atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 130.000 mph, dan terbakar jauh di atas permukaan planet kita.
Meteor akan memancar ke segala arah dari titik pancaran. Untuk mengamati fenomena ini, Anda mungkin dapat rebahan di kursi taman di halaman rumah dan jangan lupa membawa teleskop serta selimut untuk melindungi dari dinginnya malam. Sayangnya, fenomena ini akan sulit terlihat oleh mereka yang berada bagian di selatan Bumi. (M-4)
Peristiwa titik balik matahari, yakni ketika matahari berada di titik paling utara maupun selatan saat mengalami gerak semu tahunan.
Planetarium memfasilitasi masyarakat untuk menikmati gerhana matahari cinci dengan kacamata untuk melihat proses gerhananya. Teleskop kita sediakan 10
Fenomena alam ini menarik banyak wisatawan yang beruntung berada di Dieng, sehingga mereka dapat menyaksikan langsung embun beku tersebut.
Alga tersebut dideskripsikan pertama kali oleh Aristoteles pada abad ketiga Sebelum Masehi, namun baru pada 2019 diidentifikasi secara formal dan diberi nama latin Sanguina nivaloides.
Fenomena Aurora, yang dikenal sebagai Northern Lights atau Aurora Borealis, telah terjadi di sebagian negara di wilayah Eropa hingga Amerika Serikat.
Manusia telah menciptakan bangunan-bangunan menakjubkan, dan beberapa di antaranya bahkan dapat terlihat dari luar angkasa. Lalu, bangunan apa saja yang dimaksud? Berikut kami rangkum.
Menurut NASA, tugas utama misi ini untuk mengebor sedalam 2 meter di bawah permukaan bulan dan mengumpulkan sekitar 2 kilogram batuan serta puing-puing lainnya untuk dibawa kembali ke bumi.
Tujuan dari misi terbaru ini adalah mengumpulkan batuan dan tanah di Bulan untuk membantu para ilmuan mempelajari tentang asal-usul bulan, formasi, dan aktivitas vulkanik di permukaannya.
“Kapsul yang membawa sampel yang dikumpulkan pesawat luar angkasa Chang'e-5 mendarat di wilayah Mongolia, utara Tiongkok.”
Masalah datang setelah Starship membalikkan hidungnya ke atas lagi untuk memulai urutan pendaratannya.
Pesawat luar angkasa yang diluncurkan pada Juli lalu diperkirakan akan memasuki orbit Mars pada 10 Februari mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved