Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional mengumumkan kabar kabar mengenai jumlah karbon dioksida di atmosfer bumi sekarang ini 50% lebih tinggi dan berada pada tingkat yang tidak terlihat sejak jutaan tahun lalu.
“Karbon dioksida berada pada tingkat yang belum pernah dialami spesies kita sebelumnya,” kata ilmuwan senior di Laboratorium Pemantauan Global Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional NOAA, Pieter Tans seperti dikutip dari USAToday.com pada Senin (6/6).
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas melepaskan gas "rumah kaca" seperti karbon dioksida dan metana ke atmosfer bumi dan lautan. Emisi telah menyebabkan suhu planet naik ke tingkat yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor alam.
“Hanya dalam 20 tahun terakhir, suhu dunia telah meningkat sekitar dua pertiga derajat Fahrenheit,” katanya.
Sementara itu, ilmuwan NOAA lainnya mengatakan kenaikan suhu ini telah melepaskan berbagai dampak cuaca, termasuk fenomena panas ekstrem, kekeringan dan aktivitas kebakaran hutan, serta curah hujan yang lebih tinggi, banjir, dan aktivitas badai tropis.
“Tanpa pengurangan polusi karbon kita akan melihat tingkat perubahan iklim yang lebih merusak, lebih banyak gelombang panas, lebih banyak banjir, lebih banyak kekeringan, lebih banyak badai besar, dan permukaan laut lebih tinggi.” kataiIlmuwan iklim Universitas Illinois, Donald Wuebles.
Tingkat karbon dioksida terus meningkat, ketika kita berusaha menurunkannya. Tingkat karbon dioksida tahun ini hampir 1,9 bagian per juta lebih dari setahun yang lalu, ini menjadi lonjakan yang cukup besar dari Mei 2020 hingga Mei 2021.
Sebelum Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida secara konsisten sekitar 280 ppm selama hampir 6.000 tahun peradaban manusia. Sejak itu, manusia telah menghasilkan sekitar 1,5 triliun ton polusi karbon dioksida,yang sebagian besar akan terus menghangatkan atmosfer selama ribuan tahun.
Meskipun kondisi pandemi bisa mengurangi emisi karbon global pada tahun 2020, hal itu kembali meningkat pada tahun 2021. "Penggunaan bahan bakar fosil mungkin tidak lagi mengalami akselerasi, tetapi kami masih berusaha untuk menekan bencana global,” kata ahli geokimia, Ralph Keeling dari Scripps Institution of Oceanography. (M-4)
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Terwujudnya Taman Kehati diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem.
Gambar satelit NASA menunjukkan dampak pemanasan global di Alaska. Di mana lapisan salju tahun lalu telah menghilang dan menyisakan hamparan tanah kosong yang luas.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Para anggota menanam 50 bibit pohon Flamboyan di kawasan BSD City East Vara, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya netralitas karbon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved