Twitter memilih Hari Bumi untuk mengumumkan akan melarang iklan yang menyangkal konsensus ilmiah tentang krisis iklim.
“Kami percaya bahwa penolakan iklim tidak boleh dimonetisasi di Twitter, dan bahwa iklan yang keliru tidak boleh mengurangi percakapan penting tentang krisis iklim,” kata perusahaan itu seperti dilansir The Guardian, Jumat (22/4)
“Kami menyadari bahwa informasi yang menyesatkan tentang perubahan iklim dapat merusak upaya untuk melindungi planet ini.”
Namun, twitter tidak merinci apakah perubahan itu akan memengaruhi apa yang diposting pengguna di situsnya, tetapi mereka mengatakan akan memberikan informasi tambahan dalam beberapa bulan mendatang. Dikatakan pendekatannya akan diinformasikan oleh sumber-sumber seperti Intergovernmental Panel on Climate Change Assessment Reports yang didukung PBB.
Platform media sosial seperti Twitter dan Facebook telah menjadi tempat berkembangnya gelombang penolakan isu perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan percakapan online mengenai krisis iklim di Twitter semakin dibentuk ulang oleh bot otomatis. Menurut para peneliti di Brown University dua tahun lalu menemukan bahwa bot bertanggung jawab atas seperempat dari semua pernyataan mengenai krisis iklim.
Tahun lalu, Twitter meluncurkan strategi baru yang dikenal sebagai "pre-bunks" selama konferensi iklim PBB untuk melawan kesalahan informasi iklim.
Pengumuman dari Twitter mengikuti jejak langkah perusahaan teknologi besar lainnya, termasuk dari Google dan Meta, untuk mengatasi penolakan perubahan iklim di platform mereka. (M-4)