Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menekankan pentingnya pemanfaatan inovasi digital. Tujuannya guna mengatasi paradoks implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs 2030.
Pesan itu dia sampaikan dalam Sidang Komisi ke 80 UN-Economic and Social Commission for Asia Pacific atau kita sebut UN-ESCAP, di Bangkok, Thailand, Senin (22/4). Sidang Komisi ke 80 UNESCAP kali ini bersifat strategis dengan mengangkat tema Leveraging Digital Innovation for Sustainable Development in Asia and the Pacific.
"Pertemuan ini menjadi momentum kerja sama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik untuk mendorong pemanfaatan inovasi digital guna akselerasi implementasi SDGs 2030. Indonesia juga selalu berperan aktif dalam mendorong pemajuan isu-isu pembangunan dalam pertemuan UNESCAP," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/4).
Baca juga : Riset RKCI dan RTDI, ITB, Jadi Panduan Menuju Smart City Inklusif dan Berkelanjutan
Tahun ini, kata dia, Indonesia menginisasi dan menjadi tuan rumah Side Event dengan tema Accelerating Ocean-Based Climate Action yang akan diselenggarakan pada 24 April 2024. Retno juga menyampaikan bahwa Asia-Pasifik saat ini memimpin dunia untuk transformasi digital dengan adanya percepatan transformasi hingga 10 tahun yang terdorong karena pandemi Covid-19.
Ia mengetakan perkembangan positif ini seharusnya menjadi tiket emas bagi Indonesia untuk menjadi yang terdepan dalam pencapaian SDGs di tingkat global. Internet economy Asia Tenggara diproyeksi oleh World Economic Forum mencapai US$1 triliun atau Rp16.245 triliun pada 2030.
Namun demikian, Retno juga menyampaikan adanya paradoks yang terjadi di kawasan Asia-Pasifik. Laporan PBB mencatat Asia-Pasifik mengalami keterlambatan untuk mencapai SDGs di sampai 32 tahun hingga 2062 akibat pandemi Covid-19 dan konflik di berbagai belahan dunia.
Baca juga : Ajak Generasi Z Kreatif, Universitas BSI Gelar Seminar Pemuda Digital
Untuk itu, lanjut Retno, Indonesia mengedepankan pentingnya inovasi digital untuk mengatasi paradoks ini, yang akan diwujudkan melalui pengembangan digital dalam aspek pemerintahan, ekonomi dan masyarakat. "Sejalan dengan hal ini, untuk Kawasan Asia-Pasifik, dalam pernyataan nasional Indonesia, saya menyampaikan tiga langkah kerja sama dalam kerangka UNESCAP, khususnya untuk mendorong inovasi digital secara inklusif di kawasan dalam mencapai target-target SDGs," paparnya.
Pertama, pengembangan roadmap digital terintegrasi. Landskap digital di kawasan Asia-Pasifik saat ini sangat terpecah. Perbedaan kesiapan nasional dan regional serta kapasitas regulasi menciptakan halangan dalam mencapai inovasi digital regional.
Untuk itu, Asia-Pasifik perlu mengembangkan roadmap pengembangan digital, untuk fasilitasi pertukaran teknologi dan kebijakan, menjaring potensi negara-negara, serta mengharmonisasikan inisiatif yang ada di Kawasan saat ini seperti di ASEAN dan APEC.
Baca juga : Dukung Literasi Digital, Talenta Kenalkan Cloud Computing ke Kampus
Kedua, mempromosikan inklusivitas digital untuk jembatani digital divide. "Saya menggarisbawahi adanya gender gap penggunaan internet di Kawasan. Pengguna internet perempuan jumlahnya lebih sedikit dari pengguna internet laki-laki. Gap-nya mencapai 264 juta jiwa, atau sekitar 6%. Selain itu, kualitas internet juga tidak merata, dan ada juga gap akses internet antara wilayah pedesaan dan terpencil dengan wilayah perkotaan," tambahnya.
Untuk itu, dia mengajak perlunya melakukan berbagai inovasi digital yang inklusif, termasuk dengan berinvestasi di berbagai fin-tech dan start-up yang dipimpin oleh perempuan, mendorong peningkatan infrastruktur digital, dan memperluas akses untuk pelatihan digital literacy.
Ketiga, masih kata Retno, memastikan penggunaan transformative technologies untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan. Teknologi yang sedang naik daun seperti kecerdasan buatan atau AI telah memberi warna baru pada hubungan antara-teknologi dan geopolitik. Pengunaannya dapat menjadi force for good atau sebaliknya menjadi niat jahat yang dapat memperdalam rivalitas global.
Oleh karena itu, Retno menekankan kerja sama semua negara guna menekan dampak negatifnya dan memastikanya dapat mendorong pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dapat meningkatkan taraf hidup. Di sela-sela pertemuan ini, Rento juga melakukan pertemuan bilateral dengan Executive Secretary UNESCAP, Armida Alisjahbana, utamanya membicarakan kerja sama dan dukungan UNESCAP untuk inisiatif Indonesia seperti Ocean Policy Dialogue, World Water Forum ke-10, serta mendorong kerja sama ASEAN-UNESCAP dalam kerangka ASEAN Outlook on Indo-Pacific. (M-3)
Prancis Terbuka menjadi satu-satunya turnamen grand slam yang masih mempertahankan peran manusia.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
HONOR 400 dan HONOR 400 Lite, rangkaian terbaru ini dirancang untuk mengubah cara pengguna dalam berbagi momen kreatif dan pribadi, dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
BSKDN Kemendagri mencatat sebanyak 28 inovasi daerah telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor pelayanan publik
Kepemimpinan masa kini bukan lagi soal kekuasaan, melainkan tentang keberanian untuk membangun koneksi dan membawa dampak nyata.
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved