Rabu 23 Maret 2022, 16:55 WIB

Perbarui Data, NASA Catat Keberadaan 5.000 Lebih Planet di Luar Tata Surya

Irana | Weekend
Perbarui Data, NASA Catat Keberadaan 5.000 Lebih Planet di Luar Tata Surya

AFP/EPA/NASA
Ilustrasi salah satu eksoplanet, GJ 1132 b, yang memiliki kepadatan, ukuran, dan usia mirip dengan Bumi.

 

NASA, lembaga antariksa milik pemerintah AS, baru-baru ini menggonfirmasi bahwa ada paling tidak 5.000 planet yang di luar tata surya kita, yang dikenal sebagai eksoplanet.

Terakhir, NASAmenambahkan 65 exoplanet ke Arsip Exoplanet NASA online, sehingga totalnya menjadi 5.005.

Eksoplanet yang ditemukan sejauh ini mencakup dunia kecil berbatu seperti Bumi, raksasa gas yang berkali-kali lebih besar dari Jupiter, dan 'Jupiter panas' dalam orbit yang sangat dekat di sekitar bintangnya.

Namun, NASA menekankan bahwa 5.005 hanyalah 'sebagian kecil' dari semua planet di galaksi Bima Sakti saja, yang jumlahnya ditaksir bisa ratusan miliar.

"Ini bukan hanya angka," kata Jessie Christiansen, ilmuwan riset di NASA Exoplanet Science Institute di Caltech di Pasadena, California, seperti dilansir Daily Mail, kemarin.

"Masing-masing dari mereka adalah dunia baru, planet baru. Saya amat penasaran akan setiap planet itu sebab kita sama sekali tidak tahu apa-apa tentang mereka," ujarnya.

Mayoritas eksoplanet berbentuk gas, seperti Jupiter atau Neptunus, bukan terestrial, menurut database online NASA.

Arsip tersebut mencatat penemuan planet ekstrasurya yang muncul dalam makalah ilmiah peer-review yang telah dikonfirmasi menggunakan beberapa metode deteksi atau dengan teknik analitik.

Di antara planet ekstrasurya yang paling baru dikonfirmasi adalah K2-377 b, dijuluki 'Super Earth" dengan massa 3,51 Bumi dan membutuhkan 12,8 hari untuk menyelesaikan satu orbit bintangnya.

Yang lain, yang disebut TOI-1064 b, adalah 'dunia berbatu yang berpotensi lebih besar dari Bumi, menurut NASA.

Sebagian besar eksoplanet ditemukan dengan mengukur peredupan bintang yang kebetulan memiliki planet lewat di depannya, yang disebut metode transit.

Cara lain untuk mendeteksi exoplanet, yang disebut metode Doppler, mengukur 'goyangan' bintang akibat tarikan gravitasi planet yang mengorbit

Tonggak sejarah NASA datang 30 tahun setelah exoplanet pertama ditemukan, pada tahun 1992.

Pada bulan Januari tahun itu, Aleksander Wolszczan dan Dale Frail mengumumkan penemuan dua planet berbatu yang mengorbit PSR B1 257+12, sebuah pulsar di konstelasi Virgo. Sebuah planet lebih lanjut ditemukan dalam sistem pada tahun 1994.

Beberapa eksoplanet yang telah ditemukan sejak itu, seperti Kepler 16-b, mengorbit dua bintang sekaligus, seperti planet Tatooine di 'Star Wars'.

Sekitar 200 tahun cahaya jauhnya, Kepler-16b memiliki berat sekitar sepertiga dari Jupiter dan memiliki radius tiga perempat dari Jupiter, sehingga mirip dengan Saturnus dalam ukuran dan massa.

Planet ekstrasurya lain yang disebut WASP-121b, sekitar 850 tahun cahaya dari Bumi, adalah contoh dari 'Jupiter panas' – planet gas raksasa mirip Jupiter yang mengorbit dekat di sekitar bintang induknya. WASP-121b memiliki salah satu orbit terpendek yang terdeteksi hingga saat ini, mengelilingi bintangnya hanya dalam 30 jam saja. (M-2)

Baca Juga

forbes.com

Apple Perbarui Software untuk Atasi Overheat di iPhone 15

👤Rahmatul Fajri 🕔Senin 02 Oktober 2023, 15:35 WIB
Menurut Apple, beberapa aplikasi yang membebani CPU iPhone dan menyebabkan perangkat menjadi terlalu panas adalah Asphalt 9, Instagram dan...
Dok: Pribadi

Arty Group ikut Melestarikan Camilan Tradisional

👤Adiyanto 🕔Senin 02 Oktober 2023, 13:05 WIB
Tidak hanya keragaman suku dan budaya, Indonesia juga kaya akan makanan tradisional yang patut...
MI/Devi Harahap

Kolaborasi jadi Kunci Pengembangan Industri Kreatif

👤Devi Harahap 🕔Senin 02 Oktober 2023, 08:33 WIB
Kolaborasi menjadi unsur paling penting dalam memajukan sineas...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya