Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Masalahnya, benarkah masalah kelebihan lemak itu dapat diatasi hanya dengan memperbaiki kualitas tidur seseorang?
Baca juga: Hindari Makanan dan Minuman ini Saat Menginjak Usia Kepala Lima
Berangkat dari pernyataan itu, Tasali dan timnya lantas mencoba melakukan uji klinis pada 80 individu dengan rentang usia 21 hingga 40 tahun. Uji klinis dilakukan mulai 1 November 2014 hingga 30 Oktober 2020, yang kemudian hasilnya dipublikasikan secara daring melalui jurnal JAMA Internal Medicine, pekan lalu.
"Indeks massa tubuh (responden -red) sekitar 25,0 hingga 29,9, dan memiliki kebiasaan tidur kurang dari 6,5 jam per malam. Setelah sesi konseling, mereka kemudian meningkatkan durasi tidurnya rata-rata 1,2 jam per malam," kata Tasali, seperti dilansir dari Sci News, Rabu, (16/2).
Dari peningkatan durasi tidur itu, Tasali mengatakan, rata-rata peserta tiap harinya dapat mengurangi asupan sekitar 270 kkal (kilo kalori). Jika kebiasaan itu dipertahankan setidaknya dalam tiga tahun, kata dia, penurunan berat badan yang didapat oleh masing-masing individu bisa mencapai kurang lebih 12 kg.
Baca juga: Ini Penyebab Berat Badan Naik Cepat Usai Lebaran
“Meskipun penelitian ini secara sistematis tidak meninjau faktor lain yang mungkin turut memengaruhi kebiasaan tidur, akan tetapi pembatasan penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur juga menjadi sebagai salah satu intervensi utamanya,” imbuh Tasali.
Tasali berharap hasil penelitian ini dapat memantik studi baru di masa depan. Ia juga menyarankan agar para peneliti nantinya dapat meninjau hubungan antara penurunan berat badan dan rata-rata durasi tidur yang lebih lama.
“Sekarang kami telah menunjukkan bahwa dalam kehidupan nyata, Anda dapat memperbaiki kualitas tidur dan makan lebih sedikit kalori tanpa banyak mengubah gaya hidup lainnya. Ini benar-benar dapat membantu orang yang mulai mencoba menurunkan berat badan," pungkasnya. (M-4)
Hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI Jakarta pada 2024 menunjukkan salah satunya, sebanyak soal ASN Jakarta yang mengalami obesitas dan masalah kejiwaan.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Pembatasan bertujuan agar anak tidak terpengaruh mengonsumsi makanan dengan kandungan garam, gula dan lemak tinggi yang kerap kali dipromosikan melalui iklan.
Obesitas terbukti meningkatkan risiko kanker empedu melalui pembentukan radikal bebas dan peradangan kronis.
Data terbaru Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 19,7% anak usia 5–12 tahun dan 14,3% anak usia 13–18 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Penurunan berat badan ternyata tak hanya mengurangi lemak, tapi juga 'meremajakan' jaringan lemak di tingkat sel.
Keempat tahapan tidur itu dihitung menjadi satu siklus yang durasinya bervariasi antara 1,5 sampai 2 jam. Durasi yang dimiliki setiap orang dikatakannya berbeda-beda.
Para peneliti menganalisis data dari 88. 905 orang dewasa yang menggunakan sensor pada pergelangan tangan untuk memantau paparan cahaya selama seminggu
Studi yang mengevaluasi data dari 15. 306 orang di Tiongkok ini menemukan bahwa sekitar 26% peserta dengan pola tidur yang baik secara konsisten mempunyai risiko yang jauh lebih rendah
Sleep paralysis atau ketindihan adalah ketidakmampuan tubuh untuk bergerak saat awal atau akhir tidur, meski kesadaran sudah kembali.
Tidur merupakan proses biologis yang penting untuk kesehatan fisik dan mental, diatur oleh sistem saraf pusat dan dipengaruhi oleh hormon seperti melatonin dan kortisol.
Terdapat beberapa wilayah otak spesifik yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengalaman sadar seperti mimpi. Hingga kini, masih banyak teori tentang fungsi mimpi dan tidur REM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved