Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KONSULTAN Psikiatri Geriatri lulusan Universitas Indonesia Tiur Sihombing mengatakan bahwa siklus tidur yang normal umumnya dapat dibagi ke dalam empat tahap.
"Tidur yang normal bisa dialami semua, tidak hanya lansia. Ini terjadi pada bayi, dewasa muda. Jadi waktu kita tidur tubuh mengalami empat
tahap tidur, ada tahapan-tahapannya," kata Tiur dalam diskusi daring, dikutip Rabu (16/7).
Psikiater yang praktik di RSKD Duren Sawit itu mengatakan keempat tahapan itu dihitung menjadi satu siklus yang durasinya bervariasi antara 1,5 sampai 2 jam. Durasi yang dimiliki setiap orang dikatakannya berbeda-beda.
Tahap pertama biasa disebut non-rapid eye movement atau non-REM 1 (NREM-1) yang berlangsung selama 5-10 menit.
Pada tahap ini seseorang sudah tertidur dan memejamkan mata. Kondisi pada tahap ini detak jantung dan pernapasan mulai melambat, otot mulai merasakan rileks.
NREM-1 masih memungkinkan seseorang terbangun, misalnya akibat adanya suara bising, suara bayi menangis, atau mendengar suara pintu terbuka.
Masuk ke NREM-2 yakni tahap tertidur ringan, detak jantung dan pernapasan akan semakin melambat. Suhu tubuh ikut turun dan mulai tidak ada gerakan mata. Tahap ini berlangsung sekitar 20-25 menit.
Kemudian di tahap NREM-3, tidur akan jauh lebih nyenyak dengan kondisi detak jantung dan pernapasan berada pada tingkat paling lambat. Tubuh sudah sepenuhnya rileks tanpa adanya gerakan mata.
"Di sinilah terjadi perbaikan jaringan regenerasi sel sistem kekebalan tubuh, menguat, ini berlangsung sekitar 20 sampai 40 menit, sudah
mulai enggak bisa dibangunkan ya, agak sulit saking sudah pulas," ujar Tiur.
Tahap terakhir yakni tahapan tidur gerakan mata cepat atau apid eye movement (REM). Di tahap ini seseorang akan mengalami detak jantung dan pernapasan yang meningkat, gerakan mata jadi cepat, otot menjadi rileks seperti lumpuh sementara dan aktivitas otak dapat meningkat.
Di sini tidak semua orang dapat bermimpi dan fasenya berlangsung kurang lebih 10 menit.
"Itu hitungannya sudah satu siklus nanti masuk siklus kedua balik lagi berulang lagi seperti yang di awal tadi," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved