Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Tim peneliti yang tergabung dalam sebuah studi menemukan jika mendengarkan orang berbisik dan mengetuk benda dapat membantu mengurangi kecemasan, seperti video ASMR dapat mengurangi kecemasan bagi mereka yang mengalaminya. Autonomous sensory meridian response (ASMR) merupakan sesansi menggelitik yang dapat menstimulasi perasaan rileks.
Tim studi dari Universitas Northumbria ini telah menemukan video ASMR lima menit dengan berbagai 'pemicu' yang menenangkan bagi orang-orang yang mengalami kecemasan. Banyak orang sekarang secara teratur menonton berbagai pilihan video ASMR YouTube untuk bersantai dan mengurangi gejala stres dan insomnia.
ASMR serupa dengan densasi 'kesemutan otak' yang menenangkan yang dialami oleh beberapa orang sebagai respons terhadap visual, suara, dan tekstur tertentu. Sensasi biasanya dimulai di kulit kepala dan bergerak ke bagian belakang leher dan tulang belakang bagian atas, membantu sebagian orang untuk rileks, menghilangkan stres atau tidur.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang mengalami ASMR mungkin memiliki tingkat neurotisisme yang tinggi, tetapi hubungan yang tepat antara ASMR dan ciri-ciri kepribadian masih belum jelas.
Dalam studi ini, tim merekrut 64 peserta berusia antara 18 dan 58 tahun untuk menonton video YouTube yang dimaksudkan untuk memicu fenomena ASMR. Ditemukan tiga puluh enam peserta dikategorikan sebagai ASMR berpengalaman dan 28 dikategorikan sebagai ASMR non-pengalaman. Hal ini didasarkan pada apakah mereka pernah mengalami ASMR sebelumnya dan tanggapan mereka terhadap video YouTube.
Video berdurasi lima menit di akun Youtube 'Cynthia Henry ASMR' pada tahun 2020, terdiri dari berbagai 'pemicu', seperti mengetuk, menggaruk, merias wajah, dan menyikat mikrofon. Para peserta menyelesaikan beberapa kuesioner untuk mengevaluasi tingkat neurotisisme dan kecemasan mereka. Mereka menilai dua jenis kecemasan yaitu kecemasan 'keadaan', yang menggambarkan kecemasan saat ke saat yang dialami dalam situasi tertentu dan kecemasan 'sifat', ketika kepribadian kita cenderung menjadi cemas. Neurotisisme dan dua jenis kecemasan dinilai untuk peserta sebelum dan sesudah menonton video ASMR.
Analisis statistik tanggapan peserta dalam studi yang telah diterbitkan di jurnal PLOS One ini menemukan bahwa orang yang mengalami ASMR memiliki tingkat neurotisisme, kecemasan sifat, dan kecemasan keadaan yang lebih tinggi sebelum menonton video. Setelah menonton video, kecemasan mereka berkurang. Sebaliknya, nonpengalaman tidak mengalami pengurangan kecemasan setelah menonton video.
"Namun, neurotisisme dan kecemasan sifat adalah konstruksi kepribadian dan karena itu relatif stabil sepanjang waktu. Anda tidak akan mengharapkan ini berubah dalam menanggapi video, dan ini tidak diukur," kata penulis studi Joanna Greer, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Rabu (2/2).
"Karakteristik kepribadian yang terkait dengan kecemasan tinggi juga dikaitkan dengan manfaat ini, oleh karena itu (video) ASMR mungkin merupakan intervensi psikologis yang cocok untuk individu yang cemas secara umum," kata para penulis.
Penulis mencatat, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi keterbatasan penelitian ini dan meningkatkan pemahaman. (M-2)
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Mengubah fokus dari hasil ke proses, memberikan dorongan positif, dan menetapkan tujuan realistis adalah kunci membantu anak perempuan mengelola perfeksionisme.
Seringkali, bangun di pagi hari dengan perasaan yang tidak enak tanpa alasan yang jelas bisa jadi akibat dari tidur yang kurang nyenyak di malam hari.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Dokter spesialis neurologi, dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed menjelaskan bahwa perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
Salah satunya ialah muncul stresor pada penderita OCD. Stresor merupakan faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya respons stres.
Prevalensi depresi tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun dengan sebanyak 2 persen yang didominasi dari latar belakang ekonomi bawah.
Potensi risiko gangguan kejiwaan di kalangan caleg menjadi atensi manajemen RSUD Sayang.
Berdasarkan informasi dari keluarganya, petugas tersebut memiliki riwayat dan keturunan penyakit kejiwaan
Angka kejadian gangguan jiwa di Indonesia terus meningkat, dalam waktu lima tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved