Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Peningkatan prevalensi penyakit autoimun di seluruh dunia disebabkan oleh western diet atau diet gaya barat, papar para ilmuwan. Western diet ini terdiri dari olahan daging merah, susu tinggi lemak dan biji-bijian seperti yang kerap digunakan di makanan olahan. James Lee dan Carola Vinuesa dari London’s Francis Crick Institute bekerja untuk menentukan penyebab pasti penyakit autoimun.
"Jumlah kasus autoimun mulai meningkat sekitar 40 tahun yang lalu di barat. Namun, kami sekarang melihat beberapa muncul di negara-negara yang tidak pernah memiliki penyakit seperti itu sebelumnya," kata Lee.
Lee dan Vinuesa yang telah membentuk kelompok penelitian menjelaskan jika lebih banyak sistem kekebalan orang tidak dapat lagi menentukan perbedaan antara sel sehat dan mikroorganisme yang menyerang. Penyakit autoimun ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat di dalam tubuh.
Dilansir dari foxnews.com, Selasa (11/1), menurut Cleveland Clinic, beberapa penyakit autoimun termasuk lupus, rheumatoid arthritis, penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Universitas Johns Hopkins menunjukkan penyakit autoimun mempengaruhi 23,5 juta orang Amerika, hampir 80 persen di antaranya adalah wanita. Lee mengatakan peningkatan terbesar penyakit radang usus (IBD) baru-baru ini terjadi di Asia Timur dan Timur Tengah, yang sebelumnya hampir tidak ada penyakit tersebut.
Cleveland Clinic melaporkan bahwa diet makanan cepat saji dapat meningkatkan tekanan darah, menaikkan kolesterol, menyebabkan penambahan berat badan, menguras energi dan mempengaruhi suasana hati seseorang. Diet makanan cepat saji dilakukan dengan memilih makanan cepat saji yang dinilai sehat dan diimbangi dengan perilaku hidup sehat lainnya. Di AS, Centers for Disease Control (CDC) melaporkan bahwa dari 2013-2016, 36,6 persen orang dewasa mengonsumsi makanan cepat saji pada hari tertentu.
"Diet makanan cepat saji kekurangan bahan penting tertentu, seperti serat, dan bukti menunjukkan perubahan ini mempengaruhi mikrobioma seseorang, kumpulan mikroorganisme yang kita miliki di usus kita dan yang memainkan peran kunci dalam mengendalikan berbagai fungsi tubuh. Perubahan pada mikrobioma kita ini kemudian memicu penyakit autoimun, yang lebih dari 100 jenisnya kini telah ditemukan," kata Vinuesa.
Lee dan Vineusa menambahkan bahwa mereka yang tidak memiliki kerentanan genetik tertentu belum tentu terkena penyakit autoimun bahkan jika makanan mereka hanya terdiri dari makanan cepat saji.
Untuk menentukan perbedaan genetik dan memahami mekanisme yang mendukung penyakit autoimun, dan membuat beberapa orang rentan tetapi yang lain tidak, para ilmuwan telah mengembangkan teknik khusus yang memungkinkan mereka mengidentifikasi pola genetik umum.
"Sampai baru-baru ini, kami tidak memiliki alat untuk melakukan itu, tetapi sekarang kami memiliki cara luar biasa untuk mengurutkan DNA dalam skala besar dan itu telah mengubah segalanya. Ketika saya mulai melakukan penelitian, kami tahu sekitar setengah lusin varian DNA yang terlibat dalam memicu penyakit radang usus. Sekarang kami tahu lebih dari 250," pungkas Lee. (OL-12)
Diet tidak selalu berarti mengurangi makan, tapi lebih kepada mengatur jenis, jumlah, dan waktu konsumsi makanan dan minuman.
Makanan ini umumnya tinggi serat, air, vitamin, dan mineral, serta rendah lemak dan gula, sehingga cocok untuk diet sehat dan menurunkan berat badan.
Salad buah biasanya disajikan dalam keadaan dingin dan cocok sebagai cemilan, makanan penutup, atau menu diet.
Memahami perbedaan dan hubungan keduanya sangat diperlukan agar pola hidup sehat dapat tercapai dengan tepat dan seimbang, sehingga kualitas hidup meningkat dan risiko
Tujuan diet bisa bermacam-macam, seperti menurunkan berat badan, menambah berat badan, menjaga kesehatan, dan mengelola kondisi medis tertentu seperti diabetes, kolesterol, darah tinggi.
Diet yang baik bukan soal cepat kurus, tapi soal konsistensi dan gaya hidup yang sehat.
LUPUS, penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal. Salah satu gejalanya ternyata adalah rambut rontok.
Terapi ini terbukti efektif menangani sejumlah penyakit berat, seperti leukemia, krisis myasthenia gravis, Guillain-Barré syndrome, dan berbagai gangguan neurologis autoimun lain.
Jokowi kembali diperbincangkan, kali ini bukan soal dugaan ijazah palsu, melainkan soal dirinya yang disebut menderita autoimun, tetapi kemudian diklarifikasi sebagai alergi.
Di Indonesia, setiap tanggal 20 Mei diperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Ada pula Hari Artritis Autoimun Sedunia dan Hari Lebah Sedunia.
Gejalanya bisa muncul sebagai kesulitan berbicara, menelan, kelopak mata turun, atau kelemahan otot tubuh bagian atas.
ARTIS Enzy Storia membagikan pengalamannya yang menderita Rheumatoid Arthritis, merupakan penyakit autoimun yang menyerang persendian sehingga harus selektif dalam memilih alas kaki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved