Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
Seperti lebih dari 3.000 spesies kupu-kupu di Kolombia, kehidupan ahli agronomi Juan Guillermo Jaramillo mengalami metamorfosisnya sendiri beberapa tahun lalu. Pria berusia 65 tahun yang pernah menjalankan bisnis pakan ternak ini awalnya hobi memotret burung, namun kini menjadi tokoh kunci dalam dunia kupu-kupu Kolombia.
Selain ahli agronomi, Jaramillo adalah penulis yang menginventarisir kehidupan kupu-kupu yang menjadikan Kolombia diakui sebagai negara yang memiliki keanekaragaman spesies kupu-kupu terluas di dunia. Daftar yang dia kerjakan diterbitkan di British Natural History Museum di London -- yang memiliki koleksi kupu-kupu terbesar di dunia -- pada Juni.
Mereka mengidentifikasiada 3.642 spesies berbeda di negara di pegunungan Andes tersebut , yang merupakan 19,4% dari varietas global yang diketahui. Tapi Jaramillo ingin menunjukkan bahwa dia bukan seorang kolektor. "Saya mematahkan citra tradisional yang terkait dengan kupu-kupu kolektor sebagai pihak yang membunuh mereka, memasukkannya ke dalam amplop dan kemudian menyematkannya ke dalam kotak," kata Jaramillo kepada AFP.
"Aku sama sekali tidak mampu membunuh mereka," imbuhnya.
Seperti lebah, kupu-kupu adalah penyerbuk yang penting bagi ekosistem. Mereka juga merupakan sumber makanan penting bagi burung dan ular. Namun habitat mereka berada di bawah ancaman deforestasi, pertanian, dan pemanasan global. Jaramillo, yang tinggal di distrik Antioquia barat daya, memiliki arsip 220.000 foto kupu-kupu dan telah memotret 1.500 spesies berbeda.
Menipu kupu-kupu
Jaramillo telah menghabiskan 15 tahun terakhir hidupnya dengan trekking melalui hutan untuk mencari "permata bersayap" itu, sebuah hobi berbahaya mengingat daerah tersebut penuh dengan kelompok bersenjata dan pengedar narkoba.
Penandatanganan perjanjian damai bersejarah 2016 antara pemerintah dan gerilya marxis Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia setelah lebih dari setengah abad konflik bersenjata, memicu harapan daerah-daerah yang sebelumnya terlarang akan menjadi aman bagi para ilmuwan dan naturalis. Tapi itu tidak lama sebelum pemberontak bersenjata dan pengedar narkoba kembali.
"Saya ingin pergi ke banyak tempat, tetapi ada beberapa yang tidak saya kunjungi karena takut," kata Jaramillo.
Ketika dia keluar, Jaramillo membawa kamera, tripod, dan wadah berisi cairan merah muda yang dia siapkan setiap pagi: umpan udang. Setelah mencoba berbagai jenis umpan lainnya, ia menemukan udang sebagai umpan yang paling baik. Dia menyebarkan umpan berbau busuk di bebatuan dan daun di tepi sungai yang deras, dan bahkan mengeluarkan bola kapas yang direndam dalam cairan.
"Begitulah cara saya membuat mereka mengira itu kotoran burung," jelasnya. "Ketika kupu-kupu mendarat di atas daun, mereka tinggal di sana selama beberapa waktu... mereka hampir seperti model," tambahnya.
"Tanpa umpan, tidak mungkin melihat spesies tertentu di hutan karena mereka hidup di pohon yang sangat tinggi. Hambatan potensial lainnya adalah cuaca. Jika tidak ada matahari, tidak ada kupu-kupu." (AFP/M-4)
APA kamu pernah merasa kulit terasa gatal saat memikirkan atau membicarakan tentang serangga? Hal ini terjadi bukan tanpa alasan karena ada alasan medis mengapa hal tersebut terjadi.
Perubahan iklim membuat serangga harus beradaptasi. Bagi yang bisa, mereka bertahan. Tapi bagi yang tidak, mereka akan punah.
Kalau dengar kata serangga, yang terlintas di benak orang biasanya semut, kecoa, atau nyamuk. Padahal serangga memegang peran kunci dalam hampir semua proses ekologi.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Alifudin menekankan bahwa usulan mengenai serangga sebagai lauk dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dikaji secara mendalam sebelum diterapkan.
Wacana penggunaan serangga seperti belalang dan ulat sagu dalam menu MBG hanya relevan untuk daerah tertentu yang memang memiliki tradisi mengonsumsinya.
Kepala Badan Gizi Nasional membantah akan memasukkan serangga seperti belalang dalam menu makan bergizi gratis (MBG)
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Lestarikan keanekaragaman hayati! Jaga alam, sumber kehidupan. Pelajari pentingnya konservasi untuk masa depan bumi yang berkelanjutan.
Pelajari ekosistem: Keseimbangan alam esensial untuk kehidupan. Temukan peran pentingnya bagi bumi dan keberlangsungan makhluk hidup.
Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Sumatra secara resmi menyerahkan tersangka AS (45) beserta barang bukti kasus perdagangan ilegal sisik trenggiling kepada Kejaksaan Tinggi Sumut
Lebih dari 15 jenis tanaman herbal Indonesia telah ditanam di greenhouse tersebut, antara lain jahe merah, jahe gajah, kunyit, pohon bidara, pohon katuk, serai wangi, saga, dan tapak dara.
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) juga telah mengumumkan para peraih KEHATI Award 2024, penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved