Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Parkinson merupakani penyakit yang umumnya menyerang seseorang yang berusia 40 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga menyerang seseorang yang lebih muda.
Penyakit Parkinson (PD) merupakan gangguan otak yang memengaruhi gerakan. Gejalanya biasanya mulai secara bertahap dan memburuk seiring waktu.
Pada tahap awal, biasanya penderita mengalami gemetar, kaku, dan kesulitan berjalan, serta keseimbangan, dan koordinasi yang terganggu. Selanjutnya mereka mungkin juga mengalami masalah dengan bicara, memori, dan kelelahan.
Penelitian baru-baru ini seperti dilansir dari medicalnewstoday, Selasa (13/7), menyelidiki bagaimana menari dengan iringan musik dapat memengaruhi berbagai gejala penyakit Parkinson.
Studi yang telah dipublikasikan di Brain Sciences menunjukkan bahwa menari dengan musik dapat menghentikan perkembangan gejala fisik dan psikologis Parkinson.
Peneliti dari York University di Kanada itu melakukan penelitian untuk melihat bagaimana latihan tari mingguan mempengaruhi gejala motorik dan nonmotorik penderita Parkinson dalam jangka panjang.
“Banyak dari gejala motorik ini mengarah pada isolasi karena begitu menjadi ekstrem, orang-orang ini tidak mau keluar. Gejala motorik ini menyebabkan masalah psikologis lebih lanjut, depresi, isolasi sosial, dan akhirnya, gejalanya semakin buruk seiring waktu," jelas penulis senior studi, Dr. Joseph DeSouza.
Para ilmuwan merekrut 16 orang dengan usia rata-rata 69 tahun di Toronto, Ontario, yang memiliki kasus PD ringan. Peserta menghadiri kelas dansa mingguan yang berlangsung masing-masing 1,25 jam selama 3 tahun antara 2014 dan 2017.
Latihan tari termasuk gerakan aerobik dan anaerobik dari gaya tari yang berbeda, termasuk tari modern, balet, tap, serta folk.
Latihan aerobik melibatkan gerakan yang meningkatkan detak jantung untuk waktu yang berkelanjutan, seperti berlari atau bersepeda. Sebaliknya, latihan anaerobik berfokus pada ledakan energi yang cepat dan intens dalam waktu singkat, contohnya termasuk melompat dan angkat beban berat.
Para ilmuwan juga melacak 16 orang yang tidak berpartisipasi dalam kelas dansa dari Inisiatif Penanda Kemajuan Parkinson, sebuah proyek penelitian longitudinal yang berusaha mengidentifikasi penanda PD.
Mereka mencocokkan setiap peserta dalam kelompok ini dengan mereka yang ada di kelompok menari berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat keparahan gejala PD, dan durasi penyakit.
Selama masa studi, para ilmuwan menggunakan Unified Parkinson's Disease Rating Scale (UPDRS) untuk menilai gejala psikologis dan motorik peserta dan aspek kehidupan sehari-hari, termasuk berbicara, mengunyah, dan menelan.
Peserta yang mengambil bagian dalam kelas dansa mingguan melihat peningkatan yang signifikan dalam berbicara, gemetar, keseimbangan, dan kekakuan.
Para peneliti menambahkan bahwa sosialisasi, dukungan, dan dinamika kelompok selama kelas mungkin memiliki dampak positif pada faktor psikologis juga.
“Badan Parkinson Kanada didorong oleh temuan awal ini, karena olahraga dan aktivitas sehat penting bagi penderita Parkinson,” Karen Lee, Ph.D., CEO Parkinson Kanada, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Dr. Katherine Fletcher, Manajer Riset di Parkinson's UK, menambahkan, "Banyak orang dengan Parkinson memberi tahu kami bahwa olahraga dan aktivitas fisik sama pentingnya dengan pengobatan untuk mengelola gejalanya." (M-4)
Kelly Clarkson terpaksa menunda pembukaan residensi konsernya di Las Vegas, demi menjaga kesehatan pita suaranya.
Setelah seharian beraktivitas, ada satu langkah penting yang kerap dilupakan: mencuci kaki sebelum tidur.
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Kesehatan disebut sebagai salah satu ujung tombak kemajuan dan kesejahteraan yang kualitasnya harus maksimal untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Kemenkes mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim seperti saat ini, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved