Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Miliuner Paris Sulap Bursa Saham ini Jadi Museum Seni

Irana
19/5/2021 02:10
Miliuner Paris Sulap Bursa Saham ini Jadi Museum Seni
Salah satu bagian museum Bourse de Commerce.(Instagram Bourse de Commerce )

Bekas bursa saham Paris, Bourse de Commerce, akan membuka kembali pintunya pada minggu ini setelah mengalami transformasi US$195 juta (sekitar Rp2, 8 triliun), menjadi museum tengara baru untuk seni kontemporer.

Tiga tahun pembuatan, proses desain ulang dipimpin oleh arsitek Jepang Tadao Ando dan didukung oleh tim arsitek Paris, termasuk NeM Architects Agency.

Ruang yang luas, membentang lebih dari 10.000 meter persegi (lebih dari 100.000 kaki persegi), akan menampung koleksi seni kontemporer miliarder Prancis, François Pinault.

Pinault, yang merupakan pendiri konglomerasi mewah Kering (perusahaan induk dari antara lain rumah mode Gucci dan Saint Laurent), telah menghabiskan 20 tahun untuk membuka museum pribadi di Paris guna menampung koleksinya.

“Bermula dari mimpi, mimpi yang sepertinya di luar jangkauan. Kemudian mimpi ini menjadi ambisi,” ujarnya dalam keterangan pers.

"Hari ini, ambisi itu telah menjadi kenyataan. Selama bertahun-tahun, saya ingin sekali dapat memamerkan koleksi saya di Paris, kota yang saya cintai." 

Pameran perdana museum bertajuk "Ouverture" (mengacu pada karya simfoni pengantar yang dinyanyikan di awal sebuah opera) akan menampilkan karya-karya sejumlah seniman internasional, termasuk Kerry James Marshall, Marlene Dumas, Luc Tuymans, dan Cindy Sherman. Pameran dimulai pada 22 Mei mendatang. 

Pinault menggambarkan debutnya sebagai "manifesto dari nilai-nilai" yang telah lama ia perjuangkan, yaitu, "haus akan kebebasan, sanggahan terhadap ketidakadilan, serta penerimaan keberagaman."

Terletak dalam jarak berjalan kaki dari Louvre, bangunan yang dilindungi ini berasal dari abad ke-18 dan telah mengalami sejumlah renovasi selama bertahun-tahun. Bentuk aslinya yang melingkar didirikan pada 1767, ketika menjadi tempat penukaran biji-bijian untuk kota, pusat penyimpanan dan penjualan gandum.

Ando menambahkan silinder beton pusat ke bagian dalam museum, di bawah kubah khas bangunan, sebagai "tanda penghubung masa lalu dan masa kini, untuk menghasilkan visi masa depan," katanya. 

Keseluruhan proyek telah "dibangun di atas gagasan untuk mengatur dialog antara masa kini dan masa lalu," kata Martin Bethenod, wakil kepala eksekutif Pinault Collection. 

Harmoni antara warisan dan modernitas dibangun di setiap inci desain ulang Bourse de Commerce, sampai ke kafe museum. Bahkan menu restoran ini - yang disebut Halle aux Grains - akan memberi penghormatan kepada kehidupan masa lalu bangunan tersebut, yang menampilkan bahan-bahan sederhana seperti sereal, biji-bijian, dan kacang-kacangan. (CNN/M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya