Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Florian Zeller, Penulis Jenius Prancis yang Meraih Oscar

Adiyanto
26/4/2021 19:01
Florian Zeller, Penulis Jenius Prancis yang Meraih Oscar
Florian Zeller(Lewis Joly / POOL / AFP)

PADA usia 41, Florian Zeller telah memiliki karier yang gemerlap.  Surat kabar ternama Prancis menyebutnya jenius. Sementara harian Inggris The Guardian menyebutnya penulis teater baru yang paling menarik di zaman ini.

Drama karya Zeller telah dipentaskan di lebih banyak negara daripada penulis Prancis mana pun di generasinya, dan sekarang dengan Piala Oscar untuk film pertamanya "The Father", dia tampaknya akan meraih kesuksesan yang lebih besar.

Di Inggris, dia disamakan dengan salah satu pahlawannya, Harold Pinter.

"Dia adalah anak Moliere," kata aktor Prancis Pierre Arditi, yang muncul dalam dua drama Zeller, "The Truth" dan "The Lie".

"Ketika kami membaca dramanya, kami pikir itu sederhana tetapi jauh lebih kompleks, dan itulah yang mendefinisikan seorang penulis hebat ... Dia seorang ahli bedah jiwa manusia."

Seperti kebanyakan penulis Prancis lainnya, Zeller mengawali kariernya dengan menulis novel, yang pertama kali diterbitkan ketika dia baru berusia 22 tahun. Dia kemudian jatuh cinta pada teater setelah penulis Prancis  Francoise Sagan merekomendasikannya kepada seorang sutradara.

"Panggung teater di Prancis adalah tujuan yang luar biasa dan mimpiku," katanya kepada AFP dalam wawancara baru-baru ini.

Karya Zeller lalu dipentaskan di London dan sukses besar. Setelah itu mulai dipentaskan di Asia, Amerika Latin dan AS. Kelompok teater itu sekarang telah tampil di lebih dari 40 negara, dan memenangkan penghargaan dari Tokyo hingga New York.

Senin (26/4), Zeller yang merambah layar lebar berhasil meraih Piala Oscar untuk penulisan skenario terbaik lewat film "The Father", yang diadaptasi dari dramanya sendiri. Di film itu, aktor gaek Anthony Hopkins juga membawa pulang penghargaan aktor terbaik untuk penampilannya sebagai pria lanjut usia yang menderita demensia.

"Ada sesuatu yang dekat dengan jiwa Inggris dalam karya saya, di mana subteks sama pentingnya dengan teks, di mana kesederhanaan bahasa yang tampak menyembunyikan arus tersembunyi yang bisa sangat kuat," kata Zeller kepada AFP.

Di penghargaan  British Academy Film Awards bulan ini, Zeller juga memenangkan skenario adaptasi terbaik.  "Saya orang Prancis, seperti yang Anda dengar, tetapi dalam hati,  saya orang Inggris."

Christopher Hampton, penerjemah karya-klarya Zeller ke bahasa Inggris dan penulis drama terkenal, mengatakan, sangat sulit untuk mendapatkan dukungan ketika mereka pertama kali mencoba membawa "The Father" ke panggung teater di Inggris.

"Tidak mudah membuat produser percaya bahwa ini adalah jenis pertunjukan yang ingin dilihat orang, tapi akhirnya sukses besar," kata Hampton kepada AFP.

Drama tersebut terinspirasi oleh nenek Zeller sendiri, yang sangat dekat dengannya, dan mulai menderita demensia saat berusia 15 tahun.

"Saya pikir dia adalah penulis drama yang sangat penting. Karyanya terhubung langsung dengan penonton dengan cara yang sangat efektif," puji Hampton. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya