Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Di Prancis, Puisi Digunakan sebagai Terapi Penyembuh

Adiyanto
16/4/2021 07:05
Di Prancis, Puisi Digunakan sebagai Terapi Penyembuh
Penyanyi seriosa Fiona McGown tampil privat di Aubervilliers. Di Prancis, seni, termasuk puisi digunakan sebagai terapi kala pandemi(Anne-Christine POUJOULAT / AFP)

DENGAN intonasi tertata, Isabelle Jeanbrau membacakan puisi karya Anna de Noailles, "The Offerings of Nature" secara meyakinkan. Namun, tidak ada tepuk tangan gemuruh dari penonton. Hanya senyum dari pria tua di hadapannya yang diperoleh anggota Theater de la Ville yang berbasis di Paris tersebut.

Isalbelle Jeanbrau dan Francoise, pria tua berusia 79 tahun itu, tengah duduk-duduk di L'Espace Phare, semacam pusat perawatan kesehatan mental yang dikelola oleh asosiasi kesehatan mental Prancis. Jeanbrau adalah bagian dari proyek perintis yang menggunakan seni sebagai terapi bagi anggota masyarakat yang rentan terdampak covid-19.

Pembacaan puisi itu diselingi sedikit ekspresi kegembiraan dari pasien "Dia mengerti apa yang saya suka," kata Francoise, yang meminta untuk tidak disebutkan nama lengkapnya, seperti dilansir AFP, Jumat (16/4).

Puisi itu membangkitkan semua ingatan Francoise, termasuk masa kecilnya di Vichy hingga kehidupannya saat bekerja sebagai penjahit di rumah butik Chanel.

"Ini seperti dia membaca aku," katanya kepada AFP, seraya menambahkan sambil tertawa: "Jika Anda bisa membaca hal-hal ini untuk semua orang, tidak akan ada lagi orang gila di luar sana."

Menurut  Jeanbrau dia amat percaya puisi bisa sebagai terapi penyembuh. “Sangat sering, puisi adalah kunci yang membuka pintu/ingatan," ujarnya.

Terapi itu sepertinya bekerja dua arah. Di satu sisi seniman seperti dia juga tengah terpukul akibat dampak pandemi covid-19, seperti halnya pasien. “Tiba-tiba kami merasa penting dan dibutuhkan," kata Jeanbrau.

Lewat telepon

Awalnya, proyek ini dimulai dengan pembacaan puisi melalui telepon untuk siapa saja yang membutuhkan. Proyek ini semula direncanakan sebelum pandemi, tetapi ketika virus korona mulai merambah Prancis pada Maret 2020 itu, terapi itu makin dibutuhkan. Menurut data, sekitar 15.000 terapi  lewat telepon  terjadi selama setahun terakhir.

Pihak otoritas dengan cepat menyadari bahwa banyak dari mereka yang paling rentan tidak bisa berbahasa Prancis dengan baik. Oleh karena itu, mereka mulai melibatkan aktor dari latar belakang  berbeda. Terapi dengan puisi itu akhirnya kini dilakukan dalam 23 bahasa yang berbeda.

Banyak pendengar meneteskan air mata dan hubungan emosional pun terjalin.

Emmanuel Demarcy-Mota, direktur Theatre de la Ville, ingat seorang pria meneleponnya hanya untuk membacakan puisi untuk mengenang ayahnya yang  telah meninggal dunia. Pria itu memberi tahu mereka betapa berartinya bacaan itu bagi ayahnya, dan meminta mereka untuk membaca puisi itu, sebuah momen yang sangat mengharukan.

"Ini adalah momen kemanusiaan yang memungkinkan kami untuk tetap berharap," kata Demarcy-Mota kepada AFP.

Sejak November,  pihak pengelola teater ini mulai mengunjungi rumah sakit, tempat perawatan dan penampungan lansia, dan sekolah. Sekarang mereka memiliki lebih dari 100 aktor, penari, dan musisi yang mengerjakan proyek ini, termasuk ilmuwan untuk memberikan ceramah tentang kesehatan mental.

"Puisi, sastra, dan teaterlah yang memungkinkan kita untuk memikirkan keberadaan kita, untuk menyadari bahwa kita tidak sendiri, " kata Demarcy-Mota.

Proyek ini telah menginspirasi proyek serupa di luar negeri. Demarcy dan timnya telah membangun kemitraan dengan partner mereka di Italia, Jerman, Portugal, dan Slovenia. Mereka juga sedang menjajaki kerja sama dengan grup teater di New York dan Afrika. (AFP/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya