Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perusahaan ini Digugat karena Sebabkan Kematian Ratusan Burung

Adiyanto
08/4/2021 05:10
Perusahaan ini Digugat karena Sebabkan Kematian Ratusan Burung
Sekawanan burung di Spanyol. Satwa-satwa ini sering mati tersengat listrik milik sebuah perusahaan energi di negara itu.(CRISTINA QUICLER / AFP)

PERUSAHAAN energi raksasa di Spanyol, Endesa digugat lantaran menyebabkankematian ratusan ekor burung. Berdasarkan gugatan jaksa di Barcelona yang salinannya dilihat AFP, jaksa menuntut perusahaan tersebut atas pelanggaran terhadap lingkungan dan satwa liar karena gagal melindungi kabel dan tiang listriknya secara memadai, sehingga menciptakan "jebakan maut" bagi burung.

Sengatan listrik terjadi saat burung menyentuh dua kabel sekaligus atau saat mereka bertengger di tiang konduktif sambil juga menyentuh kabel.

Dalam pengaduan mereka, jaksa penuntut mengatakan 255 burung mati di wilayah Osona utara Barcelona antara 2018 dan 2020, termasuk spesies yang dilindungi seperti bangau putih, burung nasar griffon, serta elang berparuh pendek.

"Sengatan listrik dan kematian burung karena kontak langsung dengan konduktor yang terpapar pada tiang milik terdakwa telah memengaruhi seluruh provinsi Barcelona, ​​yang merupakan kejadian yang nyata," bunyi pengaduan itu.

Menurut AFP, pihak Endesa tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Para ahli mengatakan sengatan listrik pada kabel listrik merupakan ancaman utama bagi banyak burung liar, terutama spesies langka yang menggunakan tiang sebagai tempat bertengger.

Menurut gugatan tersebut, Endesa "tidak mengambil tindakan untuk memperbaiki (bagian) yang terkena dampak yang gagal mematuhi langkah-langkah keselamatan ... dengan sengaja mengabaikan kewajiban hukumnya untuk mencegah bahaya terhadap satwa liar dan lingkungan".

Pada Agustus 2018, sebanyak 72 bangau putih mati selama tiga hari ketika sekawanan burung itu berhenti di daerah tersebut saat bermigrasi ke selatan. Mereka bertengger di tiang pancang milik Endesa yang tidak diisolasi oleh perusahaan seperti yang diwajibkan secara hukum.

Meskipun tuntutan hukum berulang kali, Endesa, anak perusahaan raksasa energi Italia Enel, telah gagal melakukan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki tiang guna menghindari satwa-satwa tersebut.

Menurut sebuah studi 2010 oleh para ahli di Universitas Barcelona, ​​tiang paling berbahaya adalah tiang dengan kabel atau konektor yang melintang dan terletak di habitat di mana hanya ada sedikit tempat alami bagi burung untuk bertengger. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya