Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ratusan Musikus Inggris Protes Terkait Aturan Tur Pasca Brexit

Fathurrozak
22/1/2021 09:00
Ratusan Musikus Inggris Protes Terkait Aturan Tur Pasca Brexit
Sir Elton John, salah seorang musikis yang ikut menandatangani surat terbuka untuk pemerintah Inggris(JORGE GUERRERO / AFP)

RATUSAN musikus Inggris di antaranya Elton John, Liam Gallagher, Ed Sheeran, Nicola Benedetti, Simon Rattle, Sting, Radiohead, Sheku Kanneh-Mason, Kim Wilde, Roger Daltrey, penyelenggara Glastonbury Michael dan Emily Eavis, serta Master of the Queen's Music Judith Weir adalah mereka yang ikut menandatangani surat terbuka.

Surat itu ditujukan ke pemerintah Inggris, yang dianggap menjadi biang kerok kegagalan para musikus untuk melakukan tur Eropa tanpa bebas visa lagi. Surat terbuka itu diorganisir oleh Incorporated Society of Musicians dan partai Lid Dems (Liberal Democrats), dimuat di surat kabar The Times.

" Kesepakatan yang dilakukan dengan Uni Eropa (UE) memiliki lubang menganga, yaitu free movement yang dijanjikan bagi musisi seharusnya. Semua orang yang dalam rencana dan perjalanan tur musik Eropa sekarang akan membutuhkan izin kerja yang mahal untuk banyak negara yang mereka kunjungi dan setumpuk dokumen untuk peralatan mereka,” tulis surat terbuka tersebut, dikutip dari BBC, Kamis, (21/1).

“Kami menyerukan kepada pemerintah untuk segera melakukan apa yang dikatakan oleh mereka untuk segera dilakukan dan merundingkan perjalanan bebas dokumen di Eropa untuk para musisi maupun seniman Inggris beserta peralatan mereka,” sambung bunyi surat tersebut.

Sementara itu, pemerintah Inggris berkilah dengan mengatakan para penandatangan surat terbuka tersebut harusnya bertanya kepada UE mengapa mereka menolak proposal yang diajukan Inggris.

“Kami sangat setuju, musisi harus dapat bekerja di seluruh wilayah Eropa. Pemerintah Inggris mengajukan proposal, berdasarkan umpan balik dari sektor musik, yang memungkinkan musikus untuk melakukan tur - tetapi UE berulang kali menolak ini,” bunyi tanggapan pemerintah dalam suatu pernyataan.

“Tawaran UE dalam negosiasi tidak akan berhasil untuk tur musikus: itu tidak berurusan dengan izin kerja sama sekali, dan tidak akan mengizinkan kru mereka untuk tur dengan artis. Penandatangan surat (terbuka) ini harus bertanya kepada UE mengapa mereka menolak proposal kami yang masuk akal.”

Sebelumnya, pada awal pecan lalu, Menteri Kebudayaan Inggris Caroline Dinenage mengatakan ‘tawaran’ yang sangat luas dari UE tidak akan sesuai dengan komitmen manifesto pemerintah Inggris untuk mengambil kembali kendali atas perbatasan negara tersebut. Namun, Dinenage mengatakan ‘pintu terbuka’ jika UE bersedia mempertimbangkan proposal yang diajukan Inggris untuk mencapai kesepakatan bagi musikus.

“Musikus dan seniman yang tur Eropa akan diminta untuk memeriksa peraturan imigrasi domestik dan pengunjung untuk setiap negara anggota UE di mana mereka akan melakukan tur,” kata menteri Dinenage.

Hal itu mungkin mengharuskan para musikus dan para penampil dari Inggris memiliki banyak visa atau izin kerja, yang menurut beberapa pakar industri akan mahal dan berpotensi menjadi penghalang - terutama bagi musikus pada awal karier mereka.

“Para performer ternama di dunia, artis baru dari setiap genre, dan tokoh yang paling dihormati dari organisasi terkemuka dalam industri ini sekarang mengirimkan pesan yang jelas. Sangat penting bagi pemerintah untuk merundingkan kesepakatan timbal balik baru yang memungkinkan para pemain untuk melakukan tur di Eropa hingga 90 hari, tanpa perlu izin kerja,” tegas Kepala eksekutif Incorporated Society of Musicians Deborah Annetts.

Sekretaris Kementerian Kebudayaan Inggris Oliver Dowden pun akan bertemu dengan para perwakilan industri musik pada Rabu untuk menyampaikan keprihatinan mereka. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik