Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Novel Orang-orang Oetimu Masuk Nomine Kusala Sastra Khatulistiwa

Fathurrozak
28/9/2020 11:51
Novel Orang-orang Oetimu Masuk Nomine Kusala Sastra Khatulistiwa
Cover Novel Orang-orang Oetimu(Marjin Kiri Publisher)

Orang-orang Oetimu  novel karya Felix K. Nesi (2019) menjadi salah satu nomine Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) tahun ini, untuk kategori prosa. Kandidat lainnya adalah  Kisah-Kisah Perdagangan Paling Gemilang (Ben Sohib, 2020),  Rab(b)i (Kedung Dharma Romansa, 2020), Surat-surat Lenin Endrou (Maywin Dwi-Asmara, 2019), dan Burung Kayu (Niduparas Erlang, 2020).

KSK baru saja merilis daftar pendek para nomine tahun ini untuk dua kategori, puisi dan prosa. Proses penjurian dilakukan sejak Juni tahun lalu dan berakhir pada Juli tahun ini. Sementara, untuk pengumuman pemenang akan diumumkan pada 15 Oktober mendatang.

Orang-orang Oetimo merupakan fiksi etnografis yang menggambarkan masyarakat Timor Barat dengan segala kepelikannya. Felix, pria NTT lulusan fakultas psikologi Universitas Merdeka, Malang menggambarkan kondisi Oetimu, suatu wilayah kecil di pelosok Nusa Tenggara Timur, di era paruh kedua 1990-an, dan kejadian-kejadian di wilayah Indonesia lainnya yang mau tak mau berdampak kepada kehidupan sosial orang-orang di kampung terpencil itu.

Pada kategori puisi, yang masuk ke daftar nomine adalah Antarkota Antarpuisi (Beni Satryo, 2019), Setelah Gelanggang Itu (Esha Tegar Putra, 2020), Mama Menganyam Noken (Gaudiffridus Sone Usna'at, 2019), Empedu Tanah (Inggit Putria Marga, 2019), dan Rusunoting (Ratri Ninditya, 2019).

Penerbit Banana menjadi satu-satunya yang memiliki wakilnya pada masing-masing kategori, lewat karya milik Beni Satryo dan Ben Sohib. Tahun lalu, untuk kategori puisi dimenangkan oleh Anjing Gunung (Basabasi) karya Irma Agryanti. Sementara untuk kategori prosa, dimenangkan Teh dan Pengkhianat (KPG) karya Iksaka Banu.

KSK merupakan ajang penghargaan bagi dunia sastra Indonesia yang telah berlangsung sejak 2001. Sebelum berganti nama menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa Awards pada 2014, ajang ini bernama Khatulistiwa Literary Award (KLA). Sepanjang 19 tahun terkahir penyelenggaraan KSK, terdapat 15 pemenang perempuan dan 28 pemenang laki-laki. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya