Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hari Jazz Internasional 30 April, ini Asal Muasalnya

Fathurrozak
30/4/2020 09:40
Hari Jazz Internasional 30 April, ini Asal Muasalnya
Pemain saxophone(123RF)

Tanggal 30 April ditetapkan sebagai International Jazz Day. Menjadi perayaan tahunan sejak penetapannya oleh UNESCO, yang sudah diinisiasi sejak 2011.

Inisiasi International Jazz Day diajukan oleh Amerika Serikat. Amerika, bersama 17 negara anggota PBB mengirim proposal untuk merayakan International Jazz Day. Proposal ini mengundang Direktur Jenderal untuk melakukan studi kelayakan - termasuk indikasi hasil yang diharapkan dan jaminan bahwa tidak akan ada implikasi keuangan tambahan untuk anggaran reguler UNESCO - pada perayaan International Jazz Day. 

Penetapan 30 April sebagai International Jazz Day ini didasarkan selain karena pada tanggal tersebut belum terdaftar sebagai peringatan peristiwa lain oleh PBB, ialah juga bertepatan dengan perayaan di Amerika Serikat pada bulan April sebagai Bulan Jazz.

Dalam catatan dokumen 36 C/65 UNESCO, disebut New Orleans Jazz and Heritage Festival sebagai cikal bakal festival jazz yang berpengaruh secara luas. Festival tersebut hadir sejak 1970, dan digelar pada minggu terakhir pada bulan April sampai minggu pertama pada bulan Mei.

Pada tahun 1980-an, festival jazz ini mulai mendapat pengakuan luas sebagai salah satu perayaan budaya terbesar di dunia dengan mendatangkan lebih dari 300 ribu pengunjung. Ini pula yang kemudian menjadi rujukan tanggal penetapan International Jazz Day, bertepatan dengan waktu diselenggarakannya festival jazz New Orleans.

Sementara itu, napas jazz di New Orleans sudah terbangun sejak era awal abad 20-an. New Orleans dianggap memainkan peran penting dalam perkembangan musik jazz. New Orleans merupakan kota yang paling multikultur bila dibandingkan dengan daerah lain di AS saat itu. Orang-orang Afrika, Prancis, Karibia, Italia, Jerman, Meksiko, dan India-Amerika, serta keturunan Inggris berinteraksi satu sama lain. Tradisi musik Afrika-Amerika bercampur dengan yang lainnya, dan lambat laun jazz muncul sebagai gaya musik yang unik dari perpaduan ragtime, pawai, blues, dan jenis musik lain. 

Pada abad ke-20 itu pula, jazz menyatukan banyak orang dari berbagai latar belakang di AS. Panggung musik jazz menjadi contoh visual terjalinnya toleransi. Bahkan, secara progresif pada waktu itu pula jazz memberikan ruang yang lebih terbuka bagi perempuan. Sebelum era 1920-an, industri musik hanya eksklusif bagi laki-laki. Sehingga jazz juga mendorong gerakan pembebasan perempuan di AS saat itu. 

International Jazz Day diketuai dan dipimpin oleh Dirjen UNESCO Audrey Azoulay dan pianis jazz Herbie Hancock. Setiap perayaan tahunannya pada 30 April, International Jazz Day digunakan sebagai upaya untuk mempromosikan perdamaian, dialog antar-budaya, keanekaragaman, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia; memberantas diskriminasi; mempromosikan kebebasan berekspresi; mendorong kesetaraan gender; dan memperkuat peran pemuda dalam memberlakukan perubahan sosial. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya