Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ade Putri Paramadita: Tidak Suka tapi Mari Dicoba

Eno/M-1
18/1/2020 12:05
Ade Putri Paramadita: Tidak Suka tapi Mari Dicoba
Ade Putri Paramadita(DOK. INSTAGRAM)

SELAYAKNYA manusia biasa yang kadang emoh dengan masakan tertentu, demikian pula Ade Putri Paramadita (Aput). Namun, profesi culinary storyteller mewajibkannya pantang menolak icip-icip makanan. Bahkan meski tidak suka pada makanan tersebut, Aput tetap harus mencoba berulang-ulang jika belum menemukan padanan kata yang pas untuk mendeskripsikan rasa.

Dia berkisah beberapa kali pernah mencoba makanan yang rasanya tidak familiar bahkan cenderung aneh. "Tapi ini kan kebutuhan pekerjaan, untuk kembali bisa menceritakan tentang makanan itu ke khalayak luas. Bukan masalah suka atau enggak suka," katanya.

Makanan yang diceritakan itu ialah nato, kacang fermentasi khas Jepang. Aput mengaku, bahkan hingga kini belum menemukan rasa enak dari makanan itu.

"Tapi tiap kali ketemu resto yang menjual nato, aku selalu pesan. Mencoba mempelajari."

Pertama kali mencoba nato, ia mengaku bingung. "Aku bertanya-tanya, 'Kok bisa ya orang suka yang seperti ini? Selain slimy, aromanya tajam dan rasanya pun asing. Aku enggak suka. Tapi ya tetap dimakan, dihabiskan sambil mencoba mencari term untuk menggambarkan nato ini. Jadinya, sampai saat ini, biar pun aku masih belum bisa suka, aku akan tetap selalu pesan."

Pengalaman sama dirasakan saat harus makan ulat sagu di Jailolo, Halmahera. Bagi Aput, itu bukan sekadar enggak suka. Bahkan harus mengatasi ketakutan.

"Tapi rasanya tiap pekerjaan ada risiko. Dan buatku, ini bagian challenging-nya. Ngelihat ulat sagunya saja sudah bergidik antara geli dan takut. Nah, terus tetap harus makan kan? Kalau enggak, bagaimana mau bercerita?" ungkap dia.

Meski andal di bidang ini, pernah juga Aput mendapatkan resistensi saat memberikan pendapatnya tentang masakan tertentu. Tentang kodok misalnya. "Misalnya ketika aku menceritakan masakan berbahan dasar kodok. Ada yang, sepertinya, jijik pada kodok. Ya tapi saya kan nggak bisa memuaskan semua orang. Apalagi, dalam hal ini, saya hanya berbagi cerita makanannya. Dan, bukankah setiap orang juga punya opsi untuk mendengarkan, maupun tidak?," tutupnya sambil tertawa. (Eno/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik