Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Disko, Jurus Sehat Lansia Korea

Irana Shalindra
30/8/2019 08:55
Disko, Jurus Sehat Lansia Korea
Sepasang lansia asyik berjoget di diskotik siang hari, di Seoul, Korea Selatan.(AFP/Ed Jones)

Banyak orang mungkin telah mafhum, untuk mencegah demensia atau kepikunan, ada dua hal yang perlu kita lakukan: tetap aktif secara fisik, dan jangan berhenti bersosialisasi.

Dengan 50 juta orang yang menderita demensia - dan dengan satu kasus baru setiap tiga detik - jumlah orang dengan demensia akan berlipat tiga pada tahun 2050, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Nah, bagaimana membuat para lansia aktif bergerak dan bergaul? Di Korea Selatan, diskotik ialah jawabannya.

Colatec --gabungan dari cola dan dischoteque-- ialah istilah untuk diskotik siang hari bagi para warga senior. Dilaporkan Cynthia Kim untuk Reuters, pada 2018, tempat-tempat tersebut menjamur di Korea Selatan. Di Seoul, colatec dapat dikunjungi paling tidak 1.000 orang pada hari kerja, dan 2.000 orang pada akhir pekan.

Dalam video yang baru-baru ini diunggah BBC, diberitakan pemerintah lokal pun telah mengakomodasi kegiatan tersebut dengan menghelat pesta topeng siang hari bagi warga Seoul yang berusia 65 tahun ke atas.

"Beberapa orang bahkan tidak bisa berjalan pada awalnya, tetapi setelah datang ke sini sebentar, saya telah melihat mereka membuang tongkat mereka dan berlarian," tutur sang narator dalam video tersebut.

Bak mukjizat, disko telah membuat para lansia tersebut kembali menemukan vitalitas mereka, dan menghilangkan rasa kesepian. Salah seorang peserta yang diwawancarai BBC mengemukakan, sejak rutin berdisko, ia tidak hanya mendapatkan teman, dan kekasih baru, tapi juga sudah tak perlu lagi mengonsumsi obat-obatannya.

Colatec, yang mulai muncul pada akhir 1990-an, awalnya dimaksudkan sebagai wadah berjoget bagi kaum muda. Alkohol tidak diperkenankan, dan sebagai gantinya, minuman yang dijual hanyalah jenis-jenis soda macam Coca Cola.

Namun, colatec segera kehilangan pamornya di kalangan muda Korea seiring menjamurnya kafe-kafe internet dan karaoke. Alih-alih tutup, colatec justru kemudian menjadi wadah untuk generasi yang, jauh, lebih tua. Beberapa lansia menyebutnya sebagai taman bermain, yang lain menganggapnya bak obat penyembuh.

Kim menulis bahwa Korea Selatan ialah negara maju yang mengalami penuaan tercepat saat ini ketimbang negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan [OECD] lain.

"Tingkat kemiskinan relatif lansia Korea Selatan mencapai 49,6 % pada 2013, empat kali lipat rata-rata OECD, menurut data terbaru yang tersedia," tambahnya. "Tingkat bunuh diri lansia naik dari 35 per 100.000 orang pada 2000 menjadi 82 pada 2010, juga jauh di atas rata-rata OECD sebesar 22."

Dengan sedikit peluang untuk bekerja setelah pensiun dan tidak banyak di waktu luang yang murah, tidak heran colatec berkembang. Dan sebagai strategi untuk mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik, ide bergerak sekaligus bersosialisasi di bawah sorot lampu disko terbukti brilian. (M-2)
.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya