Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KONSENTRASI logam berat yang tinggi kerap mempercepat kematian hewan. Namun hal itu tidak terjadi pada hiu putih karena tubuhnya lebih kebal pada racun merkuri, arsenik, dan timbal.
Fenomena itu seperti dilansir dari Daily Mail ditemukan para ilmuwan saat mengamati darah hiu di perairan Afrika Selatan. Peneliti Ocearch dan University of Miami mengumpulkan sampel darah dari 43 hiu putih besar. Semua hiu dalam penelitian ini juga ditandai dan dilepaskan.
Hewan predator ini nampak baik-baik saja meski tubuhnya terdapat racun merkuri, arsenik, dan timbal dalam konsentrasi tinggi. Kendati kondisi kesehatan hiu tidak diamati mendetail, namun sistem kekebalan hiu berfungsi baik. Hanya saja, kandungan racun pada ikan yang dimakan hiu juga dikawatirkan dikonsumsi manusia juga.
Peneliti mencatat kondisi tubuh, leukosit, dan rasio granulosit terhadap limfosit pada sampel darah hiu normal. Hiu, sebut Liza Merly, dosen senior di Sekolah Ilmu Kelautan dan Atmosfer Universitas Miami Rosenstiel, memiliki mekanisme perlindungan fisiologis yang melekat yang mengurangi dampak berbahaya dari paparan logam berat.
"Sebagai predator teratas, hiu mengakumulasi racun dalam jaringan mereka melalui jaring makanan dari mangsa yang mereka makan," kata Neil Hammerschlag, profesor peneliti di Sekolah Rosenstiel di UM dan Pusat Abess untuk Ecosystem Science & Policy. (M-4)
Petugas mengambil sampel air permukaan, air bagian dalam dan dasar, serta ikan, kemudian dibawa ke laboratorium
CEMARAN senyawa merkuri ditemukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Kandungan merkuri ditemukan dari tubuh ikan yang diambil dari waduk Cirata.
POLEMIK skincare abal-abal mengandung zat berbahaya menjadi perhatian tersendiri bagi berbagai pihak. Bagi kalangan medis, ini menjadi tanggung jawab publik untuk melakukan edukasi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menarik lebih dari 2 ton alat kesehatan bermerkuri yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan di Bali.
Sebanyak 26 rakit PETI yang digunakan untuk menambang emas di wilayah tersebut dihancurkan dengan cara dibakar.
Proyek kolaborasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BRIN, dan UNDP itu berhasil mengurangi penggunaan 23 ton merkuri di enam titik PESK dalam waktu sekitar lima tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved