Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menciptakan Pemuda Cakap di Kancah Global

Gan/S3-25
28/10/2020 03:53
Menciptakan Pemuda Cakap di Kancah Global
Kepala Puspeka Hendarman(Dok kemdikbud)

PEMUDA Indonesia saat ini dihadapkan dengan persaingan global yang kompetitif. Mereka perlu dibekali dengan pendidikan karakter yang bisa menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan baik dan menciptakan inovasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.

Kemendikbud khususnya Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) memiliki tugas agar bisa membekali generasi muda Indonesia dengan
pendidikan karakter yang mampu bertahan terhadap perubahan-perubahan zaman.

Dalam rangka Hari Sumpah Pemuda 2020 ini, Kepala Puspeka Hendarman memaparkan bagaimana penguatan pendidikan karakter kepada generasi muda agar mampu bersaing di kancah global. Berikut petikan wawancara tertulisnya dengan Media Indonesia.

Salah satu tantangan pemuda Indonesia saat ini adalah pemuda harus memiliki karakter agar mampu bersaing secara global. Menurut Anda, karakter seperti apa yang dibutuhkan agar mampu bersaing secara global?

Karakter yang dibutuhkan agar para pemuda kita bersaing dalam kancah global yakni mereka perlu memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, penumbuhkembangan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila sangat penting sebagai fondasi bagi segala arahan pembangunan nasional kita ke depannya. Dengan identitas budaya Indonesia serta nilai-nilai Pancasila yang berakar pada diri pemuda, masyarakat Indonesia ke depan akan menjadi masyarakat terbuka yang berkewargaan global, dalam arti dapat menerima dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam budaya yang ada di dunia, tetapi sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.

Pemuda Indonesia pun diharapkan bisa memiliki kemampuan beradaptasi yang baik serta memiliki inovasi dalam rangka menghadapi persaingan global kompetitif. Hal-hal apa sajakah yang disiapkan Kemendikbud pada generasi muda kita saat ini terkait kedua hal tersebut?

Sesuai RPJMN, arahan Presiden berkenaan dengan membangun sumber daya manusia (SDM) pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerja sama industri dan talenta global, pembangunan SDM dilaksanakan dalam dua agenda pembangunan. Pertama, meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, dan kedua, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

Selain itu, Kemendikbud mendukung visi misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinnekaan global.

Di sisi lain, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan juga mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia. Dengan cara-cara tersebut, kami optimistis pemuda Indonesia bisa memiliki kemampuan beradaptasi yang baik serta memiliki inovasi dalam rangka menghadapi persaingan global.

Kemendikbud khususnya Puspeka tentu memiliki tugas agar bisa membekali generasi muda kita dengan pendidikan karakter yang bisa bertahan atas perubahan zaman. Apa saja yang jadi program Puspeka agar generasi muda kita bisa bersaing di kancah global?

Salah satu program Nawacita Presiden Jokowi ialah penguatan pendidikan karakter bangsa. Perpres No 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter jadi panduan Kemendikbud dalam menjalankan program penguatan karakter di lingkungan sekolah dan keluarga/masyarakat.

Untuk menjabarkan secara praktis, strategi Puspeka, pertama, melakukan kajian mengenai pengamalan nilai-nilai pancasila dan kebijakan Merdeka Belajar. Kedua, mengembangkan konten kampanye nilai-nilai Pancasila dan Merdeka Belajar. Ketiga, menyebarluaskan konten kampanye nilai-nilai Pancasila dan Merdeka Belajar dalam media terbuka dan tertutup. Keempat, melakukan monitoring, supervisi dan evaluasi pengamalan nilai-nilai Pancasila dan kebijakan Merdeka Belajar. Kelima yakni memperkuat jejaring mitra dengan pelaku pendidikan dan masyarakat serta instansi lainnya. Terakhir, memperkuat pendidikan karakter yang sesuai dengan kebudayaan setempat dan tahapan tumbuh kembang peserta didik.

Nilai-nilai karakter seperti apa yang diharapkan Puspeka lewat program yang diberikan kepada generasi muda kita?

Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud berkomitmen menciptakan pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global serta berperilaku sesuai nilai Pancasila dengan ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Siapa saja yang berperan menanamkan pendidikan nilai karakter tersebut?

Satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan sektor swasta bersama-sama dalam mengupayakan pengembangan potensi peserta didik lewat olah hati, pikir, rasa dan raga yang seimbang demi terwujudnya insan-insan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Hal itu tidak bisa terjadi tanpa komitmen pemangku kepentingan pendidikan, baik pemerintahan maupun masyarakat, dalam mengelola serta membiayai pembangunan pendidikan dan kebudayaan.

Salah satu tantangan penguatan pendidikan karakter ialah menerjemahkan pendidikan karakter tersebut ke dalam konten kehidupan bermasyarakat. Bagaimana Kemendikbud mempersiapkan hal tersebut?

Kemendikbud menerjemahkan pendidikan karakter dalam konten kehidupan bermasyarakat melalui kampanye komunikasi publik penguatan karakter ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang dihasilkan dan disebarluaskan melalui media target audiens luas (above the line) maupun media target audiens terbatas (below the line). Instrument tersebut disusun untuk melihat indikator keberhasilan penyebarluasan konten dengan tingkatan membuat orang sadar (aware), paham (understand), bergabung (join) dan melakukan (do) perilaku atau tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan kebijakan Merdeka Belajar.

Apa yang jadi kendala bagi Puspeka saat konten itu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat?

Sasaran yang ingin dicapai berdasarkan Renstra Kemendikbud terkait pengembangan potensi peserta didik yang berkarakter ialah menguatnya karakter peserta didik. Di sini, kendala bagi pemerintah pusat ialah bagaimana tercapainya sasaran program itu dalam hal meningkatnya nilai internalisasi penguatan karakter dengan target pengamalan nilai-nilai Pancasila serta tingkat pemahaman atas konsep Merdeka Belajar secara optimal. Karena itulah, diperlukan komitmen semua pemangku kepentingan pendidikan, dalam pemerintahan mau- pun masyarakat.

Apa harapan Anda terhadap masyarakat Indonesia khususnya generasi muda agar ke depan bisa membawa Indonesia lebih baik serta maju dan menjadi negara yang disegani di dunia?

Terlaksananya agenda pembangunan revolusi mental dengan arah kebijakan revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa serta membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter. (Gan/S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya