Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Berkat Agrowisata, Berkah Desa Benteng tidak Terputus

M Ilham Ramadhan Avisena
18/3/2024 14:17
Berkat Agrowisata, Berkah Desa Benteng tidak Terputus
Desa Benteng di Kabupaten Bogor, Jawa Barat(MI/Ilham Ramadhan Avisena)

Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini bersolek menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jawa Barat. Perjalanannya menjadi desa edu agrowisata boleh dibilang cukup panjang dan tak selalu berjalan mulus.

Desa seluas 248,5 hektare (Ha) dengan luas areal persawahan 82 Ha tersebut menjadikan sektor pertanian dan perkebunan menjadi destinasi unggulan. Ketua Desa Wisata Benteng Wahyu Syarif Hidayat merupakan salah satu penggerak desa yang menjadi juara ketiga kategori desa wisata terbaik sekabupaten Bogor pada 2023.

Saat dijumpai di kediamannya, Senin (11/3), Wahyu bercerita kepada Media Indonesia mengenai perjalanan Desa Wisata Benteng. Inisiatif menjadikan Desa Benteng sebagai desa wisata mulai mencuat sejak 2015.

Baca juga : 9 Tempat Wisata di Bogor Kekinian Untuk Liburan Akhir Pekan

Inisiatif itu muncul dari Kepala Desa Benteng Faka Harika. Namun karena sejumlah kendala dan kurangnya partisipasi masyarakat, pengukuhan Desa Benteng Sebagai Desa Wisata baru terjadi pada 2019.

Wahyu yang dulunya merupakan pedagang pakaian diminta untuk membantu dan terlibat aktif mengembangkan Desa Benteng. "Ini merupakan kebanggaan bagi kami, karena memang kami memulai betul-betul dari nol," ujarnya.

"Kami menyadari secara potensi (wisata) memang di Desa Benteng cukup menjanjikan, saat itu sudah ada sanggar seni tradisional sunda, sanggar seni nuansa islam, sanggar seni pencak silat, dan sanggar seni wayang golek," lanjut Wahyu.

Baca juga : Survei BRI Research Institute: Tahun 2024 Prospek Masih Bagus, UMKM Tetap Ekspansif

Selain itu, banyak masyarakat Desa Benteng merupakan pelaku usaha mikro dan kecil yang juga berpotensi untuk ikut membantu perputaran ekonomi desa. Potensi menjanjikan lainnya, kata Wahyu, ialah bentangan pertanian dan perkebunan yang cukup luas untuk dijadikan wisata atraksi edukasi.

Pengunjung yang datang, imbuh Wahyu, didominasi oleh anak-anak sekolah sedari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Itu karena selain menyuguhkan keunikan dan pesona alam yang asri, pengunjung turut diberikan literasi di setiap kunjungan.

"Jadi bagaimana membudidaya, cara mencangkok, dan pulangnya siswa itu diberi bibit jambu kristal. Jadi ada ilmu, oleh-oleh, dan atraksi, jadi ini konsep yang kita jalankan. Ini supaya menimbulkan kesan dan kenangan," jelas Wahyu.

Baca juga : Kolaborasi Hive Five-BRI Dukung Perkembangan UMKM

Berkah tak Putus

Dia mengatakan, 2023 merupakan tahun penuh berkah bagi Desa Benteng yang tengah merintis sebagai desa wisata. Di awal tahun lalu, Desa Benteng pertama kali mengikuti lomba desa wisata terbaik, dan langsung keluar sebagai juara 3 dengan kategori berkembang. Padahal, saat itu Desa Benteng didaftarkan sebagai desa rintisan.

Dari lomba itu, Desa Benteng memiliki modal untuk mempercantik diri. "Dari lomba itu kita punya dana Rp75 juta, kita belikan untuk operasional dan pembangunan infrastruktur, destinasi mana yang mau kita kembangkan," terang Wahyu.

Baca juga : Cemerlang, BRI Berhasil Cetak Laba Rp60,4 T Sepanjang 2023

Berkah bagi Desa Benteng, lanjutnya, belum berhenti sampai di sana. Pada 2023, Desa Benteng menjadi satu dari lima desa penerima hibah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) senilai Rp1 miliar. Itu merupakan bagian dari program Desa BRILiaN yang dimiliki oleh perusahaan.

Dana hibah itu kemudian digunakan kembali untuk menambah fasilitas wisata serta mengembangkan sarana dan prasarana di tiap destinasi wisata yang ada di Desa Benteng.

Beriringan dengan peningkatan fasilitas wisata, pengunjung yang datang ke Desa Benteng kian hari kian ramai. Wahyu mengaku pernah kewalahan menerima dan mendampingi pengunjung yang membludak.

Baca juga : Nobar BRI Liga 1, Obati Rindu Animo Suporter di Stadion

Ramainya jumlah pengunjung itu berdampak pada pergerakan ekonomi desa. Sistem pembagian pendapatan juga menguntungkan bagi pelaku UMKM di Desa Benteng. "Setiap ada orang yang berkunjung ke lokasi mitra (UMKM), pelaku UMKM itu mendapatkan Rp10 ribu. Jadi kalau ada 20 orang tamu, yang dikunjungi akan mendapatkan Rp200 ribu dari jasa kunjungan. Itu belum ditambah kalau produknya dibeli oleh pengunjung," beber Wahyu.

Setidaknya, Desa Wisata Benteng memiliki lebih dari 15 destinasi wisata yang aktif dikunjungi. Destinasi tersebut yakni, Benteng River Tubing; Kampung Cassava; Budidaya Lele Bioflok; Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu; Batik Ciwitan & Eco Print Lawon Geulis; Wisata Tematik Pertanian Lumbung Gapoktan.

Kemudian Jembatan Gantung Benteng Cisadane; Rumah Belanda; Jembatan Rawayan Muara Tiga; Sanggar Seni Nuansa Islami Kencana; Sanggar Seni Tradisisonal Nur Amanda Nusantara; Sanggar Seni Pencak Silat Satria Budi Luhur; Sanggar Seni Wayang Golek Sekar Giri Cempa; Peternakan Sapi Darul Fallah; Pengolahan Susu Yoghurt; dan Kultur Jaringan PT Dafa.

Baca juga : 3 Tahun Holding UMi, BRI Fokus Dorong Literasi Pelaku Usaha Ultra Mikro

Benteng River Tubing, Kampung Cassava, Budidaya Lele Bioflok, dan Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu disebut menjadi destinasi favorit di Desa Wisata Benteng. Wahyu mengaku bersyukur karena limpahan berkah seolah tak berhenti datang untuk Desa Benteng.

"Setelah BRI masuk, keberadaan kami mulai diakui masyarakat, dulu kita dipicingkan sebelah mata, sekarang masyarakat mendukung program desa wisata, banyak petani ingin masuk ke kelompok petani. Banyak warga yang mendukung program kami," ungkap Wahyu.

"Termasuk anak-anak muda di sini juga mulai aktif mendukung. Mereka punya kesadaran, mereka sering melakukan kerja bakti, membersihkan sungai dan lainnya melalui Karang Taruna. Mereka juga menjadi tour guide juga di sana," tambah dia.

Baca juga : Hadiri WEF 2024, Dirut BRI Ungkap Peran Holding Ultra Mikro Dorong Pertumbuhan Inklusif

Berkembangnya Desa Benteng otomatis memberi dampak bagi masyarakat di dalamnya. Pemilik Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu, Agus Murtini mengaku senang dengan perkembangan desa dan dukungan yang diberikan oleh BRI.

Saat dikunjungi di kediamannya, perempuan yang karib disapa Bu Dalimien itu juga mengatakan bahwa BRI turut melakukan pendampingan terhadap usaha yang ia lakoni. "Jadi banyak pengunjung dan membeli produk saya, banyak yang membeli. Karena pendampingan BRI ini juga saya bisa tambah satu freezer ini," kata dia.

Dukung Pemberdayaan Desa

Baca juga : Final Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang Berhadiah Total Rp 4,35 M Meriah

Dukungan yang diberikan BRI melalui dana hibah dalam program Desa BRILiaN bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa, meningkatkan perekonomian masyarakat desa, serta menggarap potensi yang ada di desa. Desa Benteng juga tak serta menjadi desa pilihan lantaran ada seleksi yang dilakukan oleh BRI.

"Desa Benteng diusulkan oleh BRI Unit Ciampea Kantor Cabang Bogor Dewi Sartika untuk menjadi Desa BRILiaN karena memiliki potensi, baik potensi wisata, UMKM, pertanian. Lalu Kantor Pusat BRI melakukan proses seleksi," terang Pemimpin Cabang BRI Kantor Cabang Bogor Dewi Sartika Fahmi Hidayat kepada Media Indonesia.

Dana hibah Rp1 miliar yang diberikan kepada Desa Wisata Benteng itu kemudian digunakan untuk proses pembangunan dan pengembangan Desa BRILiaN, di antaranya mengembangkan wisata sungai, membangun gapura, mengembangkan potensi pertanian, dan mengembangkan potensi branding UMKM, serta membangun Taman Desa Benteng.

Baca juga : BRI Berikan Rp1 Miliar Kepada Juara Umum Nugraha Karya Desa BRILiaN

Selain memberikan dukungan dana, kata Fahmi, BRI juga memberikan beasiswa untuk 20 siswa (SD, SMP, SMA dan sederajat) berprestasi di wilayah Desa Benteng. BRI turut memberikan bantuan berupa 150 bibit tanaman dalam rangka program BRI Menanam di Desa Benteng.

Tak hanya itu, BRI juga mendorong pemberdayaan UMKM dengan mengadakan pelatihan secara daring dan luring, serta pelatihan pengembangan BUMdes. "Desa BRILiaN dapat menjadi percontohan desa yang lainnya bahwa setiap desa memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk memajukan desa dan membangun SDM di desa," tutur Fahmi.

Terhitung sejak 2020 hingga akhir 2023, terdapat 3.178 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN. Setiap tahunnya, BRI menargetkan ada 1.000 desa mengikuti program Desa BRILiaN. (Z-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya