Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Khankhuuluu mongoliensis: Penemuan Dinosaurus ‘Pangeran Naga’ yang Jadi Nenek Moyang T. rex

Muhammad Ghifari A
12/6/2025 10:15
Khankhuuluu mongoliensis: Penemuan Dinosaurus ‘Pangeran Naga’ yang Jadi Nenek Moyang T. rex
Khankhuuluu mongoliensis menjelajahi wilayah yang sekarang dikenal sebagai Mongolia sekitar 86 juta tahun yang lalu.(Julius Csotonyi)

PARA peneliti telah menemukan spesies dinosaurus yang belum pernah diketahui sebelumnya, yang dinamakan pangeran naga. Predator dari zaman purba ini menjadi pendahulu bagi tyrannosaurus dalam usaha mereka menguasai planet ini. Keterkaitan antara spesies baru yang mirip dengan Tyrannosaurus rex ini terungkap setelah para peneliti meneliti ulang fosil yang ditemukan di Mongolia.

Temuan ini menyoroti perjalanan evolusi dan penyebaran dari dinosaurus tyrannosaurus.

Para ilmuwan menamai dinosaurus tersebut sebagai pangeran naga Mongolia (Khankhuuluu mongoliensis), di mana nama genusnya diambil dari bahasa Latin yang merujuk pada kata pangeran dan naga dalam bahasa Mongolia. Hasil penelitian mereka dipublikasikan di jurnal Nature.

"Mereka [tyrannosaurus] adalah pangeran sebelum mereka mengambil alih kekuasaan," ungkap Jared Voris, penulis studi dan peneliti di Universitas Calgary, Kanada.

Untuk itu, Voris melakukan perjalanan ke Mongolia guna memeriksa rudiment sebagian kerangka tyrannosauroid yang telah digali bertahun-tahun yang lalu tetapi belum sepenuhnya diteliti.

"Banyak dari kami dalam bidang paleontologi menyadari bahwa fosil-fosil Mongolia ini berada di dalam laci museum, menunggu untuk diteliti dengan seksama, dan memiliki potensi untuk menceritakan sebuah bagian penting dari kisah tyrannosaurus," tambah Steve Brusatte, seorang paleontolog serta ahli biologi evolusi dari Universitas Edinburgh, Inggris.

Spesimen yang sangat menarik perhatian Voris diambil dari Mongolia pada tahun 1972 dan 1973, dan dipublikasikan dalam sebuah makalah ilmiah pada tahun 1977, ketikan individu tersebut dikategorikan sebagai genus Alectrosaurus yang telah dikenal.

Namun setelah pemeriksaan ulang, "Saya sadar bahwa itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dari yang pernah kita ketahui," ungkap Voris. "Dan itu ternyata merupakan nenek moyang dari semua tyrannosaurus predator besar yang kita ketahui di Alberta, Mongolia, dan Cina. "

Pangeran naga hidup sekitar 86 juta tahun lalu dan mirip dengan tyrannosaurus, namun panjangnya hanya sekitar 13 kaki (4 meter) dengan berat sekitar 1. 650 pon (750 kilogram). Banyak jenis tyrannosaurus yang lebih baru jauh lebih besar, dengan T. rex yang bisa mencapai panjang 41 kaki (12,5 m) dan berat hingga 23. 000 pon (10. 400 kg). Pangeran naga juga memiliki ukuran kepala yang lebih kecil serta lengan yang lebih panjang dibandingkan dengan tyrannosaurus yang lebih baru.

"Ini adalah penemuan menarik yang memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana fase transisi evolusi tyrannosaurus berlangsung," kata Thomas Holtz, seorang paleontolog vertebrata di Universitas Maryland.

Voris meyakini bahwa spesimen tersebut adalah individu dewasa yang kecil, bukan dinosaurus yang masih muda. Dia mengidentifikasi beberapa ciri yang menunjukkan kedewasaan, termasuk tulang belakang yang menyatu, tanduk kecil yang terlihat menonjol, serta tulang hidung yang bertekstur keriput. "Ukuran ini mencerminkan spesies yang sebenarnya, bukan hewan yang lebih muda," ungkap Voris.

Temuan ini menunjukkan bahwa tyrannosaurus kecil pada waktu itu, sebelum mereka berkembang menjadi raksasa.

Yang menjadikan spesimen ini sangat signifikan adalah usianya. Diperkirakan berusia sekitar 86 juta tahun, yaitu sekitar 20 juta tahun lebih tua dari T. rex, "kata Brusatte. "Hal ini menunjukkan bahwa tyrannosaurus masih relatif kecil saat itu dan baru kemudian berkembang menjadi raksasa. "

Tim peneliti juga melakukan perbandingan pada 12 spesies tyrannosaurus untuk mencari tahu lokasi serta cara hidup mereka, bagaimana hubungan di antara mereka, dan kapan migrasi mungkin terjadi.

Para peneliti menemukan bahwa sekitar 85 juta tahun lalu, K. mongoliensis atau spesies yang berkerabat dekat dengannya bermigrasi dari Asia ke Amerika Utara melalui jembatan darat yang sekarang disebut Selat Bering, yang kemudian memicu kemunculan tyrannosaurus sejati pertama. Pada akhirnya, mereka menjadi pemangsa utama di Amerika Utara pada akhir periode Cretaceous antara 85 juta dan 66 juta tahun yang lalu.

Sekitar 78 juta tahun yang lalu, seekor tiranosaurus kembali berpindah ke Asia melalui jembatan darat tersebut, menandai kedatangan pertama mereka di benua itu.

Peristiwa ini menyebabkan munculnya dua kelompok tyrannosaurus di Asia: satu yang besar dan berat seperti Tarbosaurus bataar, dan satu lagi yang lebih kecil serta ramping seperti Qianzhousaurus sinensis, yang dikenal sebagai "Pinocchio rex" karena ukurannya yang kecil dan moncongnya yang panjang.

“Mereka menunjukkan bahwa banyak migrasi besar bolak-balik antara Asia dan Amerika Utara menjadi faktor utama dalam evolusi tyrannosaurus,” jelas Brusatte. “Pohon keluarga tyrannosaurus terbentuk melalui migrasi, sama seperti banyak garis keturunan manusia. ” (Live Science/Z-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya