Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
RISET dari konsultan global Kearney mengungkapkan bahwa 5G akan memasuki 'Impact Era,' ketika operator akhirnya dapat mulai memanfaatkan investasi dan meraih pertumbuhan secara komersial.
Laporan 2025 5G Success Index oleh Kearney menunjukkan bahwa penetrasi 5G terus meningkat, dengan lebih dari 30% populasi di 10 negara kini sudah menggunakan 5G.
Uni Emirat Arab dan Malaysia memimpin dengan penetrasi lebih dari 50%. Adopsi 5G secara signifikan mengungguli 4G, yang hanya mencapai 30% penetrasi di enam negara dalam lima tahun peluncurannya.
Namun, optimisme ini dihadapkan dengan ketidakpastian yang berkelanjutan mengenai cara terbaik untuk memonetisasi teknologi 5G sehingga dapat menuai manfaatnya.
Lebih dari separuh (53%) negara dalam Indeks telah mengalami penurunan skor keberhasilan 5G pada 2024, bahkan Indonesia tetap stagnan.
Untuk sepenuhnya memanfaatkan Impact Era, para operator kini berinvestasi dalam peluncuran API sebagai aliran pendapatan baru.
Dari 115 operator dalam Indeks, 71 operator saat ini telah memiliki situs API publik. Namun, fungsionalitasnya bervariasi – hanya 15 yang menawarkan API konektivitas lanjutan, sementara 46 menyediakan API konektivitas dasar.
Sementara itu, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur. Keterbatasan ketersediaan spektrum semakin menghambat kemampuan Indonesia untuk memperluas layanan 5G dan mencapai adopsi yang luas.
Partner di Kearney Singapura dan Head Kearney Technology Center of Excellence Carlos Oliver Mosquera mengatakan, “Indonesia memiliki kesempatan untuk melampaui pasar lain dalam hal ketersediaan spektrum. Spektrum frekuensi yang kini tersedia untuk operator telekomunikasi belum ideal untuk 5G. Namun, sudah ada diskusi tentang pelepasan 700 MHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz yang lebih relevan untuk 5G. Jika regulator dapat merilis spektrum ini secara bersih, hal ini akan menjadi perubahan besar. Hal ini memungkinkan karena semua spektrum tersebut merupakan alokasi greenfield. Dengan demikian, operator dapat memperoleh spekturum berkualitas tinggi yang akan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan.”
Indeks tahun ini menunjukkan bahwa penetrasi 5G meningkat, tetapi komersialisasi melambat, dengan negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Singapura yang menduduki lima besar dan penetrasi di Malaysia melebihi 50%.
Negara dengan Performa Terbaik
Indeks tersebut juga menyoroti dinamika di Asia Tenggara, sebuah wilayah dengan pertumbuhan teknologi 5G yang beragam. Beberapa pasar kunci telah menunjukkan tren menarik:
Indonesia
Adopsi 5G masih menjadi tantangan bagi Indonesia, dengan tingkat penetrasi hanya 2% sejak 5G diluncurkan pada 2021. Hal ini disebabkan oleh jumlah stasiun pemancar dan jaringan fiber optic yang tidak memadai serta ketersediaan frekuensi yang terbatas.
Malaysia
Dengan jaringan grosir tunggalnya, Malaysia telah mencapai lebih dari 80% cakupan populasi dalam waktu hanya tiga tahun. Negara ini tengah mengupayakan jaringan kedua untuk memicu persaingan dan mempercepat adopsi 5G. Malaysia juga baru saja mengumumkan tingkat penetrasi yang mendekati 55%.
Thailand
Operator-operator utama di Thailand telah meluncurkan tiga kelas spektrum dan terus berinovasi, dengan sebagian besar memperkenalkan API jaringan, termasuk konektivitas tingkat lanjut, yang menjadikannya sebagai negara menerima perhatian dalam segi inovasi.
“Indonesia juga dapat melampau pasar lain dalam hal adopsi pelanggan. Harga perangkat kini jauh lebih rendah dibandingkan ketika negara-negara lain memulai perjalanan adopsi mereka. Konsumsi data per pelanggan di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan pasar yang sejenis; misalnya, GB/pelanggan di Indonesia saat ini 40% lebih rendah daripada di Thailand. Dengan dukungan 5G, konsumsi data per pelanggan bisa meningkat dari 13 Gb/pelanggan saat ini menjadi 42 Gb/pelanggan pada 2030, lebih dari tiga kali lipat,” papar Managing Partner Kearney untuk Asia Tenggara Varun Arora.
“Jika kita menggabungkan peningkatan adopsi yang lebih tinggi dengan ketersediaan spektrum berkualitas, Total Cost of Ownership (TCO) dari jaringan 5G mungkin lebih baik daripada jaringan 4G. Hal ini juga menjadi penting karena sebagian besar operator global menghadapi tantangan untuk mendapatkan imbal hasil yang baik dari investasi mereka dalam spektrum 5G," lanjutnya. (Z-1)
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Warna ungu ternyata tidak ada dalam spektrum cahaya. Ungu adalah warna non-spektral yang ada karena cara otak manusia memproses cahaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved