Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Teknologi Eye-Tracking Berbasis AI untuk Penilaian Kesehatan Otak dan Keamanan Olahraga di Indonesia

Muhammad Ghifari A
25/3/2025 07:37
Teknologi Eye-Tracking Berbasis AI untuk Penilaian Kesehatan Otak dan Keamanan Olahraga di Indonesia
Ilustrasi(Freepik)

SEBUAH perusahaan teknologi kesehatan dari Australia, BrainEye, baru-baru ini, meluncurkan inovasi terbaru: teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan penilaian fungsi otak melalui aplikasi ponsel pintar. Inovasi ini dirancang untuk menyediakan solusi skrining kesehatan otak yang cepat dan akurat, tanpa memerlukan perangkat keras khusus.

Aplikasi ini bekerja dengan menganalisis pergerakan mata pengguna dalam waktu kurang dari 40 detik, sehingga dapat memberikan gambaran tentang kesehatan otak dan tren perkembangan kondisi neurologis. Teknologi ini telah menjalani uji klinis dan validasi terhadap perangkat medis standar yang ada.

Dasar dari inovasi ini adalah penggunaan AI dan pembelajaran mesin. Seiring dengan semakin banyaknya data yang terkumpul, akurasi serta personalisasi hasil yang diberikan oleh aplikasi ini juga akan semakin baik. 

Model pembelajaran mesin akan terus beradaptasi dan meningkatkan presisi serta keandalan dengan setiap tes yang dilakukan.

Chief Operating Officer BrainEye Steven Barrett, Senin (24/3), mengungkapkan, “Misi aplikasi ini adalah merevolusi perawatan neurologis dan keselamatan olahraga dengan teknologi berbasis AI yang mudah diakses. Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk memberikan dampak positif berkolaborasi dengan Austrade, otoritas kesehatan Indonesia, dan organisasi olahraga. ” 

Teknologi ini memiliki berbagai potensi aplikasi, termasuk dalam bidang keselamatan olahraga, neurologi klinis, kesehatan mental, dan perawatan lansia. 

Aplikasi ini memungkinkan deteksi dini gangguan neurologis sebelum gejala fisik muncul, yang dapat membantu mengurangi beban penyakit serta biaya perawatan kesehatan.

Chief Scientific Officer BrainEye Associate Professor Joanne Fielding  menjelaskan, “Gangguan neurologis sering kali baru terdiagnosis pada tahap akhir, ketika sudah terjadi penurunan fungsi atau perilaku yang signifikan. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat menikmati peningkatan produktivitas, penurunan kebutuhan perawatan jangka panjang, dan pengurangan biaya kesehatan publik. ”

Di sektor olahraga, BrainEye menawarkan solusi objektif untuk skrining gegar otak, yang berbeda dari metode observasi subjektif yang umumnya digunakan. 

Uji klinis menunjukkan bahwa BrainEye mampu mengidentifikasi gegar otak melalui data pergerakan mata yang tidak normal, dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.

Peluncuran teknologi ini di Indonesia mencerminkan kerja sama antara Australia dan Indonesia dalam inovasi kesehatan dan transformasi digital. Diharapkan, inovasi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya