Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
LUNAR Trailblazer adalah salah satu misi revolusioner NASA yang dirancang untuk mempelajari distribusi air di permukaan Bulan. Dengan menggunakan teknologi mutakhir, misi ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis berbagai bentuk air, termasuk hidroksil (OH), H₂O, dan es, serta memahami bagaimana air dapat dimanfaatkan untuk mendukung eksplorasi manusia di masa depan.
Memetakan Air di Bulan: Lunar Trailblazer akan mengukur jumlah, lokasi, dan bentuk air di permukaan Bulan, terutama di area yang terkena sinar matahari dan wilayah yang selalu dalam bayangan (permanently shadowed regions).
Menganalisis Siklus Air: Misi ini bertujuan untuk memahami variabilitas temporal air di permukaan Bulan dan bagaimana siklus air tersebut dipengaruhi oleh suhu dan komposisi permukaan.
Menentukan Lokasi Sumber Daya Air: Lunar Trailblazer akan mengidentifikasi area potensial yang kaya akan sumber daya air untuk mendukung misi eksplorasi manusia di masa depan.
Untuk mencapai tujuannya, Lunar Trailblazer dilengkapi dengan dua instrumen utama:
High-resolution Volatiles and Minerals Moon Mapper (HVM³): Spektrometer pencitraan canggih yang dapat mendeteksi tanda spektral berbagai bentuk air dengan resolusi tinggi.
Lunar Thermal Mapper (LTM): Instrumen yang dirancang untuk memetakan properti termal permukaan Bulan, membantu menganalisis perubahan suhu dan dampaknya terhadap keberadaan air dan es.
Lunar Trailblazer akan mengorbit Bulan dalam orbit polar pada ketinggian sekitar 100 km. Misi ini direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2025.
Data yang dikumpulkan dari misi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai distribusi air di Bulan, termasuk di wilayah yang selalu berada dalam bayangan.
Lunar Trailblazer memiliki peran penting dalam mendukung misi eksplorasi manusia ke Bulan dan planet lain. Dengan memahami siklus air di Bulan, para ilmuwan dapat menentukan strategi pemanfaatan sumber daya lokal untuk kebutuhan seperti air minum, oksigen, dan bahan bakar roket.
Misi ini juga berkontribusi pada pemahaman ilmiah tentang asal-usul dan distribusi air di tata surya, memberikan dampak signifikan bagi studi astronomi dan eksplorasi luar angkasa.
Lunar Trailblazer adalah langkah besar dalam eksplorasi Bulan. Dengan teknologi canggih dan tujuan ilmiah yang ambisius, misi ini diharapkan dapat memberikan informasi penting tentang sumber daya air di Bulan.
Data yang dikumpulkan tidak hanya akan mendukung eksplorasi manusia di masa depan tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang Bulan sebagai satelit alami Bumi.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru tentang misi Lunar Trailblazer dan eksplorasi luar angkasa lainnya. Kunjungi situs resmi NASA atau platform berita terpercaya untuk informasi lebih lanjut. (NASA/Z-10)
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
NASA berhasil mengabadikan lokasi jatuhnya Resilience milik perusahaann ispace di Bulan.
Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk memperparah ketidakpastian masa depan NASA.
Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Musk menulis di platform X bahwa SpaceX akan segera mulai menonaktifkan wahana antariksa Dragon miliknya.
NASA menegaskan akan terus berupaya mewujudkan visi luar angkasa Presiden Donald Trump. Ini dilakukan NASA meski Elon Musk telah menghentikan pengoperasian wahana Dragon.
Kehadiran robot tersebut masih bersifat demonstratif dan edukatif.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan terkait dilibatkannya sejumlah robot polisi dalam tahapan persiapan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Tiongkok menggelar setengah maraton humanoid pertama di dunia yang diikuti lebih dari 20 robot berkaki dua, berlari berdampingan dengan 12.000 pelari manusia di distrik Yizhuang, Beijing.
Peniruan kesadaran tampaknya jadi obsesi tertinggi manusia dalam mengembangkan teknologi, terutama yang berbasis artificial intelligence (AI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved