Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kontes Robot Indonesia Berlangsung di UMS

Widjajadi
27/5/2024 21:06
Kontes Robot Indonesia Berlangsung di UMS
Kontes Robot Indonesia.(MI/Widjajadi)

TUAN rumah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengincar kemenangan seleksi wilayah I dan II Kontes Robot Indonesia (KRI) secara daring pada 27 Mei-1 Juni. Ini perlu dilakukan agar UMSD lolos menuju kompetisi KRI Nasional pada 3-8 Juli secara luring di Edutorium UMS.

Ada 300-an lebih tim robotik yang berasal dari 113 perguruan tinggi akan terbagi dalam tujuh divisi lomba KRI tahun ini. Dalam seleksi lomba daring selama 6 hari sampai 1 Juni nanti, tujuh divisi yang dilombakan meliputi KRAI (Kontes Robot Abu Indonesia), KR Tematik Indonesia, KR Seni Tari Indonesia, KR Robot Bawah Air Indonesia, KR Sepak Bola Indonesia Himanood, KR SAR Indonesia. dan KRSBI.

Rektor UMS Prof Sofyan Anif menyebutkan, seleksi wilayah I (Indonesia timur) dan II (Indonesia bagian barat ) yang digelar di Edutorium UMS secara daring memperebutkan pemenang 1-3 dan harapan 1. Mereka yang menang akan bisa berlanjut di babak final tingkat nasional yang digelar 3-8 Juli.

Baca juga : UMS Tambah Guru Besar ke 38 Bidang Ilmu Teknik Mesik

"Tentu sebagai tuan rumah, kita mengincar kemenangan dalam kompetisi. KRI melibatkan mahasiswa di bidang rancang bangun dan rekayasa robotik dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia," tukas Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif kepada para wartawan usai pembukaan KRI Seleksi Wilayah I dan II di Edutorium UMS, Senin (27/5).

UMS, kata dia, menjadi PTS kedua sebagai tuan rumah dari pelaksanaan KRI tahunan yang sudah berlangsung sejak 2003. Keberadaan venue UMS dan failitas kolam renang (milik pesantren As-Salam) untuk KRBAI merupakan venue terbaik selama 23 tahun penyelenggaran lomba.

Ketua Tim Juri KRI Prof. Benyamin Kusumoputro dari Universitas Indonesia menegaskan, terdapat dua tantangan utama dalam kompetisi KRI 2024, yakni keadilan (fairness) dan kejujuran (fairplay). "Dalam seleksi untuk lolos menuju KRI Nasional, implementasi fairness dan fairplay lumayan berat karena    pertandingan digelar secara daring. Namun ini menjadi tantangan. Kami percaya UMS mampu menyediakan infrastruktur yang bagus, agar fairness dan fairplay terlaksana secara baik," tegas guru besar Fakultas Elektro UI ini. 

Yang perlu menjadi perhatian lebih dalam KRI kali ini ada di divisi KRTMI. Soalnya yang berlangsung ialah Cyber Physical System. Ini karena fisik robot di kampus masing-masing peserta, tetapi pertandingan head to head lewat dunia maya. Jaringan internet menjadi penentu agar semua lancar. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya