Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEKTOR teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) menjadi yang paling banyak mengalami serangan siber di Indonesia pada 2023, menurut penyedia solusi keamanan siber komprehensif terbesar di Asia (Ensign).
Dalam Laporan Lanskap Ancaman Siber 2024 (Cyber Threat Landscape Report), Head of Consulting Ensign InfoSecurity Indonesia Adithya Nugraputra mengungkapkan saat ini sektor teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) menjadi target utama serangan siber di Indonesia (14,1%). Hal ini karena terintegrasi ke dalam aktivitas bisnis digital dengan akses dan konektivitas penanganan data sensitif, dan juga investasi teknologi yang mengalir ke Indonesia dengan menarik keuntungan finansial, serta pencurian informasi.
Selanjutnya diikuti oleh sektor jasa keuangan (14%), sektor pemerintahan (12%), sektor energi (8,3%), dan manufaktur (8%).
Baca juga : Tiga Ahli Siber Muda Indonesia Ikuti Global Cybersecurity Camp 2024 di Thailand
Adithya mengatakan dari semua serangan siber yang masuk dalam pengamatan di Indonesia, 425 tujuan utamanya adalah untuk tebusan uang. Ini menggambarkan semakin tingginya ransomware secara global bagi sektor korporat.
Selain tebusan uang, laporan ini juga menyoroti penjualan akses awal (38 persen) dan penjualan data (8%).
"Selain meminta tebusan, penjualan akses (kredensial login yang dicuri dan intel access) juga menjadi motivasi utama bagi para cybercriminals," kata Adithya dalam media briefing di Jakarta, Rabu (15/5).
Baca juga : CyberArk Luncurkan Platform untuk Tingkatkan Keamanan Siber
Cara hacker membobol sistem keamanan perusahaan beragam, namun yang menjadi pilihan paling umum di Indonesia adalah brute force.
"Serangan brute force menjadi metode peretasan paling umum. Metode ini mengggunakan percobaan berulang kali untuk meretas kata sandi, kredensial login, dan kunci enkripsi agar bisa mengakses akun pengguna atau jaringan organisasi," pungkas Adithya.
Berikut 6 Tren Ancaman Utama di Tahun 2023, menurut hasil laporan Ensign:
1. Dampak AI pada pertahanan dan serangan.
2. Kepercayaan dalam dunia digital menurun.
3. Peningkatan serangan cyber supply chain.
4. Evolusi taktik penyerang.
5. Geopolitik memengaruhi keamanan siber.
6. Pembelahan teknologi karena pengurangan risiko.
Dari Q2 2024 hingga Q1 2025, Kaspersky mendeteksi lebih dari 6 juta serangan yang menyamar sebagai alat kerja, beserta penipuan yang menyamar sebagai lowongan pekerjaan.
Riset mengungkapkan Indonesia rapuh menghadapi serangan siber yang melibatkan teknologi Internet of Things.
Laporan Lanskap Ancaman Siber 2025 disusun berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Ensign dari seluruh kawasan Asia Pasifik sepanjang tahun 2024, termasuk Indonesia.
Jumlah ancaman siber yang meniru ChatGPT meningkat sebesar 115% dalam empat bulan pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai 177 file.
Dengan GTA, Minecraft, dan Call of Duty sebagai gim yang paling banyak dieksploitasi, jelas bahwa penjahat dunia maya secara aktif mengikuti tren gim untuk mencapai target mereka.
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
Microsoft resmi mengumumkan bahwa dukungan untuk sistem operasi Windows 10 akan dihentikan mulai 14 Oktober 2025
Agenda ini menjadi wadah diskusi ilmiah dan kolaborasi lintas sektor, dengan melibatkan ilmuwan, akademisi, pembuat kebijakan, pelaku industri, serta mahasiswa dari berbagai negara.
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved