Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
ENSIGN InfoSecurity, penyedia layanan keamanan siber, merilis Laporan Lanskap Ancaman Siber 2025. Laporan itu mengungkap bagaimana gerakan ekonomi siber bawah tanah yang pesat serta meningkatnya faktor kerentanan dalam rantai pasok sistem keamanan siber pada berbagai sektor industri di kawasan Asia Pasifik sepanjang tahun 2024.
Laporan Lanskap Ancaman Siber 2025 disusun berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Ensign dari seluruh kawasan Asia Pasifik sepanjang tahun 2024, termasuk Indonesia. Laporan ini memberikan gambaran komprehensif tentang lanskap ancaman serangan siber yang terus berkembang.
Menurut Ensign, saat ini ekonomi siber bawah tanah terus berkembang menjadi ekosistem yang matang dan saling terintegrasi. Para pelaku kejahatan siber, termasuk kelompok ransomware, Initial Access Brokers (IABs), dan kelompok hacktivist, bekerja sama untuk menjalankan serangan.
Setiap kelompok memiliki spesialisasi peran dalam serangan, dengan motif untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai sumber. Keterlibatan beberapa kelompok kejahatan siber dalam sebuah serangan ini tentunya mempersulit upaya penelusuran untuk mengetahui dalang utama di balik serangan tersebut.
Dalam laporan dijelaskan bahwa, saat ini para aktor serangan siber lebih banyak melakukan serangan pada sistem di sejumlah vendor alih-alih melakukan serangan terhadap perusahaan utama. Perusahaan yang bergerak di jasa bisnis dan profesional seperti firma hukum, akuntansi, dan konsultasi, menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan ini.
Hal itu dikarenakak tingkat kepercayaan yang tinggi dari klien yang memungkinkan mereka menyimpan data sensitif dalam jumlah besar pada vendor. Namun di sisi lain, tidak banyak vendor yang memiliki kemampuan pertahanan siber yang tinggi, menjadikan mereka jalur masuk yang menarik untuk penetrasi serangan siber sebelum mengakses jaringan yang lebih luas.
Pelaku kejahatan siber yang disponsori negara tertentu terus muncul di kawasan Asia Pasifik, dan mereka menjadi dalang atas sebagian besar kasus serangan siber sepanjang tahun 2024. Kelompok tersebut cenderung memiliki sumber daya yang memadai dan kemampuan meretas tingkat tinggi. Cara kerja mereka dapat dicirikan dengan keahlian untuk menyamar, kegigihan dan kesabaran strategis, menempatkan mereka dalam posisi yang tepat untuk melancarkan serangan di masa mendatang.
Dalam laporan menunjukan, Dwell Time, yaitu periode pelaku serangan siber berada dalam sistem dalam kondisi tak terdeteksi, meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2023.
Hal ini terjadi di seluruh sektor industri dan untuk kawasan Asia Pasifik, angka Dwell Time maksimal ini tercatat meningkat empat kali dari sebelumnya 40 hari menjadi 201 hari, sedangkan angka minimumnya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi tujuh hari. Artinya, pelaku kejahatan siber kini memiliki waktu yang lebih lama untuk mencuri data, berpindah antar jaringan, ataupun melakukan tindakan yang bersifat merusak. (H-3)
Dari Q2 2024 hingga Q1 2025, Kaspersky mendeteksi lebih dari 6 juta serangan yang menyamar sebagai alat kerja, beserta penipuan yang menyamar sebagai lowongan pekerjaan.
Riset mengungkapkan Indonesia rapuh menghadapi serangan siber yang melibatkan teknologi Internet of Things.
Jumlah ancaman siber yang meniru ChatGPT meningkat sebesar 115% dalam empat bulan pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai 177 file.
Dengan GTA, Minecraft, dan Call of Duty sebagai gim yang paling banyak dieksploitasi, jelas bahwa penjahat dunia maya secara aktif mengikuti tren gim untuk mencapai target mereka.
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
NCC 2025 menggandeng Gerakan Pemuda Ansor sebagai mitra strategis dalam memperluas literasi dan kesadaran keamanan siber hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Dunia esports dan industri keamanan siber Indonesia memasuki era baru melalui kolaborasi strategis.
BADAN Usaha Milik Ansor (BUMA), melalui anak usaha PT Sahabat Kokoh Teknologi, menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi asal Singapura, Toffs Technologies.
Ancaman dari pelaku kejahatan siber berkembang jauh lebih cepat dibanding perkembangan kerangka kerja keamanan tradisional
Program itu dirancang untuk memberdayakan organisasi dengan solusi keamanan Google Cloud kelas dunia, keahlian, dan pelatihan guna memperkuat ketahanan siber.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved