Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GEDUNG Putih pada Selasa (2/4) mengumumkan bahwa mereka mengarahkan NASA untuk menciptakan standar waktu terpadu untuk Bulan dan benda langit lain. Ini seiring dengan semakin ketatnya persaingan antara pemerintah dan perusahaan swasta di luar angkasa.
Karena Amerika Serikat ingin menetapkan norma-norma internasional di luar orbit Bumi, Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi (OSTP) Gedung Putih menginstruksikan badan antariksa AS tersebut untuk merumuskan rencana pada akhir 2026 untuk standar yang mereka sebut Waktu Bulan Terkoordinasi.
"Saat NASA, perusahaan swasta, dan badan antariksa di seluruh dunia meluncurkan misi ke Bulan, Mars, dan sekitarnya, penting bagi kita untuk menetapkan standar waktu angkasa demi keamanan dan akurasi," kata Wakil Direktur Keamanan Nasional OSTP Steve Welby dalam suatu pernyataan. .
Baca juga : Ini Teori Baru Soal Asal-usul Bulan
Dia mencatat bahwa waktu berlalu secara berbeda tergantung pada posisi di ruang angkasa. Ia memberikan contoh waktu tampak berjalan lebih lambat di tempat yang gravitasi lebih kuat, misalnya di dekat benda langit.
"Definisi waktu yang konsisten di antara para operator di ruang angkasa sangat penting untuk keberhasilan kemampuan kesadaran situasional ruang angkasa, navigasi, dan komunikasi," kata Welby.
Tujuannya, kata Gedung Putih, agar Waktu Bulan Koordinat, atau LTC, dikaitkan dengan Waktu Universal Terkoordinasi (UTC), yang saat ini merupakan standar waktu utama yang digunakan di seluruh dunia untuk mengatur waktu di Bumi.
Baca juga : NASA Ungkap Lebih dari 30.000 Asteroid Berpotensi Menghujani Bumi
Gedung Putih mengarahkan NASA untuk bekerja sama dengan Departemen Perdagangan, Pertahanan, Negara Bagian, dan Transportasi untuk menyampaikan strategi standar waktu yang akan meningkatkan navigasi dan operasi lain untuk misi khususnya di ruang cislunar, wilayah antara Bumi dan Bulan.
Standar baru ini akan berfokus pada empat fitur yaitu ketertelusuran ke UTC, akurasi yang cukup untuk mendukung navigasi presisi dan sains, ketahanan terhadap hilangnya kontak dengan Bumi, dan skalabilitas terhadap lingkungan di luar ruang cislunar.
Ada sedikit spesifikasi teknis untuk menetapkan standar waktu lunar yang tercantum dalam memorandum tersebut. Namun OSTP menyarankan agar hal tersebut dapat mengadopsi elemen standar yang ada di Bumi.
"Sama seperti waktu terestrial yang diatur melalui rangkaian jam atom di Bumi, rangkaian jam di Bulan mungkin dapat mengatur waktu Bulan," katanya.
Amerika Serikat berencana kembali ke Bulan pada 2026. Pendaratan manusia di bulan pertama sejak misi Apollo 17 pada 1972. (AFP/Z-2)
Penelitian terbaru dari University of Surrey mengungkap kemungkinan waktu tidak hanya mengalir ke depan, tetapi juga dapat bergerak mundur dalam sistem kuantum tertentu.
SETIAP terjadi pergantian tahun, kita selalu disadarkan bahwa kehidupan kita sudah berlalu satu tahun. Demikian awal tahun kita menyadari bahwa perjalanan sebagai manusia bertambah setahun.
Ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison memprediksi satu hari di Bumi, yang saat ini berdurasi 24 jam, pada akhirnya akan bertambah menjadi 25 jam.
Saatnya lebih menghargai hidup dengan keterbatasan waktu asat ini. Ini sejumlah tips untuk menikmati setiap detik hidup dengan bijaksana.
Sahila Hisyam mengatakan, dari olahraga, ia mendapatkan sesuatu yang positif untuk dirinya dan menjaganya untuk tetap merasa gembira secara keseluruhan.
Besaran pokok ada tiga, yaitu panjang, massa, dan waktu.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
NASA mengumumkan penemuan 3I/ATLAS, komet antarbintang ketiga yang pernah terdeteksi.
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
NASA berhasil mengabadikan lokasi jatuhnya Resilience milik perusahaann ispace di Bulan.
Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk memperparah ketidakpastian masa depan NASA.
Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved