Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LAYANAN streaming Deezer mengembangkan teknologi untuk mengidentifikasi dan berpotensi menghapus lagu-lagu yang meniru suara bintang pop. Perusahaan asal Prancis itu mengatakan bahwa mereka ingin menyingkirkan konten ilegal yang dibuat menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk melindungi para artis.
"Kami harus mengambil sikap sekarang. Kita berada pada momen penting dalam musik," kata CEO Jeronimo Folgueira dilansir dari BBC, Rabu (7/6).
Sebelumnya, beredar lagu yang meniru suara bintang pop menggunakan kecerdasan buatan. Pada April lalu, Universal Music mengajukan petisi kepada layanan streaming untuk menghapus lagu berjudul Heart On My Sleeve, yang konon dinyanyikan oleh dua artis terbesar perusahaan tersebut, Drake dan The Weeknd.
Baca juga: Hoaks yang Memanfaatkan AI Hantui Pilpres AS tahun Depan
Label tersebut menyebut kecerdasan buatan menggunakan musik artis mereka adalah pelanggaran hukum hak cipta. Namun, posisi tersebut belum diuji di pengadilan.
Para musisi sendiri terbagi dalam hal teknologi menggunakan kecerdasan buatan ini. Penyanyi alt-pop Grimes telah menyediakan suaranya untuk digunakan oleh siapa saja. Sedangkan Sting mengatakan bahwa para artis saat ini berjuang mempertahankan hak cipta atas musik.
Baca juga: 8 Aplikasi AI untuk Bantu Buat Presentasi Power Point Lebih Keren
Deezer memiliki pangsa pasar streaming yang kecil di Inggris, tetapi lebih menonjol di Prancis dan sebagian Amerika Selatan. Deezer mengatakan bahwa alat barunya akan menandai musik yang telah dibuat dengan kecerdasan buatan. Lagu-lagu tersebut akan ditandai ke label, artis, dan pemegang hak lainnya, yang kemudian dapat memutuskan tindakan apa yang harus diambil.
"Ini adalah penggunaan AI dan teknologi yang baik," kata Folgueira, yang menekankan bahwa ia tidak menentang musik AI selama diciptakan secara etis.
"Sebagai contoh, secara pribadi, saya ingin sekali melihat AI menghidupkan kembali Whitney Houston, dan menciptakan lagu-lagu baru yang menakjubkan dengan suaranya. Namun kita sebagai industri perlu memastikan bahwa AI digunakan dengan cara yang benar, sesuai dengan hukum dan hak kekayaan intelektual, serta para seniman mendapatkan kompensasi yang adil."
Folgueira menyamakan munculnya lagu-lagu yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan dengan penyebaran informasi yang salah di platform media sosial, seperti Twitter dan Facebook.
"Salah satu alasan mereka membiarkan berita palsu berkembang adalah karena mereka menghasilkan banyak uang dari hal tersebut. Ketika orang-orang menjadi terpolarisasi, hal itu menciptakan lebih banyak keterlibatan, dan kemudian kita memiliki dampak yang mengerikan di masyarakat. Saya pikir ada risiko yang sama di sini juga."
Ia mengakui bahwa saat ini sangat sedikit lagu yang diunggah dengan vokal palsu, tetapi dia memperkirakan akan ada ledakan musik kecerdasan buatan dalam enam hingga sembilan bulan ke depan. Dengan lebih dari 100.000 lagu yang diunggah ke layanan ini setiap harinya, mustahil jika konten tersebut diperiksa oleh manusia.
"Kami mengeliminasi sejumlah besar artis dan sejumlah besar stream palsu setiap hari dan trennya adalah perilaku curang ini terus meningkat," kata Folgueira.
(Z-9)
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Dalam aplikasi MyMoment, pengguna dapat mengirimkan pesan dukungan kepada para pemain, memprediksi skor pertandingan, hingga menebak pencetak gol pertama.
Melalui aplikasi Nyalanesia, pengguna dapat mengakses berbagai program literasi, pelatihan guru, marketplace literasi, hingga forum komunitas pendidikan dalam satu genggaman.
PT Hariff Dipa Persada, perusahaan teknologi pertahanan swasta nasional menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Naval Group,
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
Samsung menyebut beberapa teknologi yang dihadirkan Apple terlihat familiar, dengan maksud sudah lebih dulu dimiliki oleh Samsung.
Tail 2 jadi kamera pertama yang memungkinkan rotasi vertikal 90 derajat dalam kualitas 4K tanpa cropping.
Poco kembali menghadirkan inovasi terbaru dengan meluncurkan seri F7 terbaru, termasuk Poco F7 Ultra dan Poco F7 Pro. Seri ini tidak hanya menawarkan kecepatan luar biasa
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved