Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
JIKA ingin menjadi seorang pemimpin, wajib untuk memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah berwibawa, bijaksana, dan bertanggung jawab.
Namun, stereotip yang beredar di masyarakat bahwa peran pemimpin hanya bisa dilakukan oleh laki-laki itu nyata adanya.
Padahal, perempuan juga memiliki hak untuk menjadi pemimpin dan mempunyai kemampuan yang sama atau bahkan lebih dari laki-laki.
Perbedaan gender bukan menjadi alasan bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemimpin.
Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa seseorang yang memiliki potensi itu layak untuk menjadi memimpin, dan perbedaan gender tidak bisa menjadi penghalang.
Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada peringatan Hari Kartini di Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington D.C, Amerika Serikat (AS).
“Kesetaraan gender itu ibarat memakai sepasang sepatu, di mana sepatu kiri dan kanan berbeda tapi ukuran dan tinggi sepatu harus sama agar nyaman berjalan dan tidak berbahaya karena risiko timpang dan jatuh," ujar Sri Mulyani.
"Laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda tapi seharusnya diperlakukan setara agar bisa bersandingan dan melangkah maju dengan baik,” ucap Menkeu.
Baca juga: Pekerjaan dan Bisnis Beralih ke Online, Intip Peluang Kariernya
Sagara Technology sebagai perusahaan IT Consultant asal Indonesia ingin membuktikan bahwa perempuan juga memiliki keahlian dan kemampuan untuk bersaing menjadi pemimpin dalam perusahaan.
Maka dari itu, Sagara Technology menunjuk Devi Oktaviani sebagai Chief Executive Officer (CEO) baru di perusahaan.
Perjalanan Karier Devi
Devi Oktaviani S.Kom lahir di Jakarta, pada tanggal 27 Oktober 1996. Devi merupakan seorang IT enthusiast dari lulusan jurusan Informatika Universitas Telkom.
Merintis karier dari bawah, awal mulanya Devi bergabung di Sagara Technology sebagai freelance System Analyst Design untuk proyek klien.
Saat itu Ia mampu menangani lima proyek sekaligus dalam satu waktu. Berkat kecakapan yang dimiliki, Devi diangkat sebagai karyawan tetap di perusahaan.
Melihat potensi, dedikasi dan integritasnya yang tinggi, Devi ditempatkan di tim Project Manager untuk terjun langsung berhubungan dengan klien.
Devi dipercaya untuk menangani berbagai proyek besar dan krusial yang ada di Sagara Technology.
Tak perlu waktu yang lama, Devi kemudian diangkat menjadi Head of Project Manager, di mana dirinya membawahi lebih dari lima project manager dan tetap ikut turut serta dalam pengerjaan proyek.
Meskipun baru menjabat, tetapi pencapaian Devi hampir sempurna. Sebagian besar proyek yang dipegang oleh Devi berjalan dengan lancar dan berhasil mempertahankan kerjasama dengan klien.
Setelah hampir 2 tahun bahu membahu membangun Sagara Technology, atas kegigihan, kerja keras, dedikasi serta kepercayaan tim manajemen, di tahun 2023 Devi ditunjuk menjadi CEO baru di Sagara Technology.
CEO Baru Sagara Technology
Keputusan Sagara Technology untuk menempatkan Devi pada posisi pemimpin bukan hanya sebuah langkah maju bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini mengirimkan pesan bahwa perempuan juga mampu dan layak untuk mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin.
Di bawah kepemimpinan Devi, perusahaan Sagara Technology telah mampu dibawa ke tingkatan yang lebih baik di segala sektor. Visi dan pemikiran strategisnya berhasil meningkatkan pertumbuhan dan profitabilitas.
Devi Oktaviani sebagai CEO Sagara Technology mengungkapkan “Saya tidak akan bisa di tahap ini tentunya kalau bukan karena tim Sagara Technology."
"Kerja sama yang kuat dan dukungan yang penuh, membuat saya semakin termotivasi untuk memberikan perubahan yang lebih baik untuk perusahaan,” ucap Devi.
Tak dipungkiri lagi, dunia bisnis saat ini telah berubah dan perempuan kini harus mulai diberi kesempatan dan hak yang sama untuk memimpin seperti laki-laki.
Kesuksesan Devi di Sagara Technology hanya salah satu contohnya.
Wanita dalam posisi kepemimpinan membawa keragaman, perspektif baru, dan pada akhirnya mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik dan kesuksesan finansial bagi perusahaan.
“Jika ingin meraih mimpi, kita harus terus belajar. Karena belajar adalah investasi dan tiada hentinya.” Lanjut Devi.
Ia selalu mendedikasikan waktunya untuk mendalami tugas yang sedang dikerjakan dan berfokus pada detailnya. Hal ini membuat Devi tidak pernah takut untuk diberikan peran dan tugas baru.
Sebagaimana motto dari Sagara Technology yaitu "Pursue Your Dream", Sagara Technology selalu mendukung dan memfasilitasi karyawan untuk meraih mimpinya. (RO/OL-09)
PARA peserta didik (serdik) Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg Ke-65 diminta mengaplikasikan dan mengintegrasikan teori dan praktik kepemimpinan
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
Kepemimpinan bukanlah kebetulan, melainkan disiplin yang harus dibangun secara sadar dan sistematis.
Putri Otonomi Indonesia (POI) 2025 adalah kompetisi yang menjadi wadah putri-putri daerah untuk unjuk talenta dan kepemimpinan di tingkat nasional.
BEBERAPA pakar inovasi kepemimpinan menyampaikan bahwa tantangan terbesar kepemimpinan hari ini yaitu memimpin perubahan di tengah dunia yang tengah berubah.
Misi yang dibawa Didit sejalan dengan agenda Prabowo untuk merangkul semua pihak setelah terpilih menjadi Presiden RI.
DI tengah krisis iklim yang kian nyata dan ketidakadilan sistemis terhadap perempuan yang terus menganga, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar kepemimpinan yang cerdas dan tegas.
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
Seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Perjuangan perempuan Indonesia hari ini ialah kelanjutan dari jejak-jejak lokal yang pernah berjaya, tapi kini dibingkai dalam ideologi negara, yaitu Pancasila.
BRInita merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli yang berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian lingkungan.
POTENSI perempuan di sejumlah sektor harus mampu ditingkatkan melalui berbagai upaya pemberdayaan sebagai bagian dari langkah mengakselerasi pembangunan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved