Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Bosnet Distribution Indonesia, sebagai salah satu anak perusahaan Telkom Indonesia sejak tahun 2017, memperkenalkan Bosnet Next Generation Ecosystem (Bosnet NGE) pada Rabu (22/6).
Bosnet Next Generation Ecosystem merupakan sebuah platform yang dapat menghubungkan semua stakeholder dari industri Fast-moving consumer goods (FMCG) agar dapat memiliki proses distribusi logistik yang terintegrasi dengan biaya yang lebih terjangkau dan transparan.
Bosnet Next Generation Ecosystem dapat memberdayakan para pelaku industri FMCG untuk dapat menjalankan bisnis lebih efektif dan efisien.
Baca juga : Kemampuan Kepemimpinan Digital Penting untuk Dunia Bisnis di Indonesia
Ari Royce Hidayat, Founder Bosnet yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri FMCG dan ritel Indonesia mengatakan, “Selama 5 tahun terakhir, channel online order di FMCG berkembang secara pesat, dan semua pihak yang tidak mengadopsi channel ini akan tertinggal."
"Pada saat yang bersamaan, industri FMCG menghadapi tantangan besar dari sisi logistik karena biaya untuk memenuhi online order tersebut naik menjadi 4 hingga 6 kali lipat," katanya.
Satu-satunya solusi untuk menjawab tantangan ini adalah dengan menciptakan suatu platform untuk sharing distribution yang memungkinkan prinsipal FMCG menggandakan order mereka dengan biaya yang berkurang setengahnya serta menambah keberadaan area logistik hanya dengan satu klik.
Baca juga : Konferensi Teknologi 'Mekari Conference 2023' Sentuh Dampak AI Bagi Bisnis
"Inilah alasan Bosnet Next Generation Ecosystem diciptakan,” kata Ari.
Bosnet, yang terpilih sebagai Microsoft Indonesia Independent Software Vendor Partner of the Year pada tahun 2021, menciptakan layanan sharing logistic ke prinsipal FMCG dengan memungkinkan terhubungnya keseluruhan proses logistik dan distribusi.
Hal itu mulai dari order, cashless payment, hingga kemampuan untuk melakukan paylater.
Baca juga : Pakar Teknik Industri Khawatirkan Nasib Buruh di Era Transformasi Digital
Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012, platform ini telah digunakan oleh lebih dari 30 prinsipal FMCG dengan lebih dari 1,200 distributor dan grosir dengan transaksi yang mencapai sekitar Rp 100 triliun di platform ini.
Para prinsipal FMCG di platform ini meliputi perusahaan nasional dan multinasional mulai dari industri makanan, minuman, dan kesehatan.
Dengan Bosnet Next Generation Ecosystem semua stakeholder di dalam ekosistem akan mendapatkan transparansi biaya berdasarkan transaksi yang terjadi di platform Bosnet.
Baca juga : Growth Hacking, Strategi Perusahaan Bertahan di Tengah Bayangan Resesi
Platform ini mengusung metode Software as a Service (SaaS) dimana pengguna akan merasakan kemudahan tanpa khawatir mengenai infrastruktur server pendukungnya.
Dicky Anfiadi, CEO PT Bosnet Distribution Indonesia mengatakan, “Bosnet sebagai salah satu anak perusahaan Telkom menindaklanjuti kolaborasi antara Telkom dan Microsoft dengan menggunakan teknologi microsoft yang dapat mendukung ekosistem industri FMCG melalui platform Bosnet Next Generation Ecosystem."
"Yang unik dari platform ini adalah netralitasnya. Karena platform ini dikelola oleh Bosnet Distribution Indonesia sebagai pihak yang netral, tidak akan terjadi benturan kepentingan antar prinsipal FMCG dalam ekosistem kami," jelasnya.
Baca juga : Hadapi Banyak Perubahan, RDS Group Andalkan Teknologi Digital
"Para prinsipal FMCG di platform ini akan mendapatkan manfaat untuk channel pemasaran yang baru, dapat membidik market yang tepat dan jelas, memenuhi kebutuhan pelanggan online order dengan biaya logistik yang paling kompetitif," ujar Dicky
"Inilah sebabnya mengapa BOSNET Next Generation Ecosystem adalah ekosistem yang kehadirannya sangat diperlukan bagi industri FMCG Indonesia,” tuturnya. (RO/OL-09)
Baca juga : Dhost Luncurkan Identitas Baru dan Mengumumkan Ekspansi Regional
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Selain konsep dan target pasar, lokasi toko juga sangat menentukan kesuksesan bisnis Anda.
Ia pernah magang di salah satu brand fesyen favoritnya sehingga mengetahui sekilas tentang bagaimana bisnis fesyen berjalan.
Agar tidak mengalami kerugian dan kegagalan dalam mengelola keuangan bisnis, berikut tips dari fashionpreneur, Rizka Ade.
Program Government Transformation Academy (GTA) hadir sebagai bentuk pelatihan sumber daya manusia di sektor publik.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
HARI itu cerah, tapi kelabu. Giovanni Capanelli, bos saya di Asian Development Bank Institute Tokyo, memanggil saya ke ruangannya.
TEMA global saat ini yang kian memukau ialah mendorong masa depan yang lebih baik dengan keuangan berkelanjutan dan pelaporan implementasi prinsip environmental, social and governance (ESG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved