Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

AlteaCare Jembatani Pasien dan Rumah Sakit secara Digital

Siswantini Suryandari
18/6/2022 11:33
AlteaCare Jembatani Pasien dan Rumah Sakit secara Digital
William Suryawan, Chief Operations Officer (COO) dan Co-Founder AlteaCare(Dok AlteaCare)

PENGOBATAN jarak jauh atau telemedisin (telemedicine) dipercaya sebagai solusi menjawab terbatasnya kapasitas layanan kesehatan di Indonesia,

Kini diestimasi bahwa hanya tersedia 1,2 ranjang rumah sakit bagi setiap 1.000 individu. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan hampir semua negara tetangga di Asia Tenggara. Melalui pemanfaatan telemedisin, dapat dilakukan pencegahan dini serta perawatan, sambil mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas mengingat saat ini masih pandemi Covid-19.

Pasien juga bisa mendapatkan layanan dari pihak rumah sakit dengan lebih efisien, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta yang terkendala dengan kemacetan.

AlteaCare salah satu aplikasi layanan kesehatan holistik yang menghubungkan pasien dengan dokter yang bertugas di rumah sakit melalui video. Diluncurkan pada September 2021, AlteaCare telah bermitra dengan 17 rumah sakit dan aplikasinya telah diunduh oleh lebih dari 100 ribu pengguna.

William Suryawan, Chief Operations Officer (COO) dan Co-Founder AlteaCare mengatakan, misi hadirnya AlteaCare untuk menjadi pintu gerbang digital yang menyambungkan rumah sakit dengan pasien,

"Khususnya mereka yang kesulitan mengakses layanan kesehatan secara langsung," kata William Suryawan dalam temu media melalui zoom, Kamis (16/6).

Ketika pasien memesan jadwal konsultasi melalui AlteaCare, mereka terhubung dengan penasihat medis yang akan menuntun mereka kepada spesialis atau laboratorium yang tepat berdasarkan kebutuhannya.

Pasca-konsultasi, seorang petugas akan berkomunikasi dengan pasien untuk memastikan kebutuhannya terpenuhi.

Aplikasi AlteaCare dibangun di atas teknologi cloud Amazon Web Services (AWS). Pertimbangan AlteaCare memilih AWS adalah dukungan teknisnya yang luar biasa, termasuk pelatihan bersubsidi bagi perusahaan rintisan atau startup. Sebagai startup di bidang teknologi kesehatan (healthtech) dengan sumber daya yang terbatas, dua faktor yang sangat penting adalah kontrol biaya dan keamanan.

"AWS menyediakan solusi infrastruktur yang efisien sekaligus memastikan aplikasi kami patuh kepada praktik-praktik terbaik di bidang keamanan," tutur William.

Bersama tim solutions architect AWS dan mitra AWS Sprout, AlteaCare melakukan tinjauan AWS Well Architected review yang berfokus pada keamanan. Perusahaan menggunakan Amazon CloudWatch untuk memonitor aplikasi dan optimalisasi pemanfaatan sumber dayanya, serta AWS WAF – Web Application Firewall untuk menangkal ancaman-ancaman yang sering ditemukan di web.

Enkripsi data yang berdiam di satu tempat maupun yang sedang berpindah-pindah adalah salah satu dari beberapa praktik terbaik yang diterapkan guna mencegah kebocoran informasi pribadi.

Ekspansi adalah batu lompatan berikutnya dalam rencana jangka panjang AlteaCare. Aplikasinya telah mengalami pertumbuhan double-digit setiap bulannya sejak diluncurkan, dan perusahaan mengharapkan tingkat pertumbuhan yang sama sepanjang tahun pertamanya.

Tim juga bekerja keras untuk menggandeng total 30 rumah sakit mitra, serta membangun fondasi bagi pemanfaatan analitik dengan data lake di Amazon S3 dan Amazon RDS.

AlteaCare juga berencana mengembangkan dashboard khusus analitik untuk memahami isu di balik latensi saat pasien melakukan panggilan video dengan dokter. Perusahaan akan memaksimalkan AWS Asia Pacific (Jakarta) Region yang baru diluncurkan Desember 2021 lalu demi memperkecil latensi. (N-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya